NAMA : Mohammad Muhyidin
NIM : 244310004
Tanggal Penerbitan : 08 Februari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era perdagangan bebas saat ini berdampak pula pada dunia pelayaran, persaingan antar perusahaan pelayaran baik lokal maupun internasional jelas tak terelakkan dalam usaha mereka untuk terus bisa menjalankan usahanya. Tak dapat dipungkiri dalam persaingan tersebut pada akhirnya banyak ditemui adanya perusahaan-perusahaan pelayaran yang berkembang pesat dengan bertambahnya armada-armada kapal baru mereka. Namun tidak sedikit yang kemudian mati dan menutup usahanya. Perusahaan-perusahaan pelayaran yang masih tetap eksis dan berkembang saat ini hampir dapat dipastikan telah memiliki semua persyaratan yang ditentukan baik kelaik lautan kapalnya, sertifikasi kapal dan crewnya, dan tentu saja managementnya.
Kegiatan pelayaran niaga merupakan operasi yang khusus dan kompleks diatur oleh aturan dan konvensi yang komprehensif yang dikembangkan oleh otorita ditingkat nasional dan internasional. Walau demikian, peraturan aspek teknis pelayaran hanya dapat mencapai sebagian dari tujuan operasi kapal dengan aman dan bebas polusi. Dalam analisa terakhir, meski nakhoda jelas bertanggung jawab atas keselamatan kapal dan awaknya, tanggungjawab secara keseluruhan atas administrasi dan operasi dengan aman dari setiap kapal berada pada pemilik kapal atau organisasi lain atau orang yang dianggap bertanggungjawab atas operasi kapal dari pemilik. Walaupun analisa dan survey statistik dari berbagai lembaga survey serta P & I club (Protection and Indemnity Club) menunjukkan sekitar 62% dari kecelakaan pelayaran disebabkan oleh kesalahan manusia (Alert, The international maritime human element buletin – October 2003), kebenaran yang hakiki adalah tindakan dan kealpaan manusia yang berperan dalam setiap kecelakaan, termasuk kerusakan konstruksi atau kerusakan peralatan yang menjadi penyebab langsung. Tugas yang dihadapi para perusahaan pelayaraan ialah mengurangi porsi keputusan manusia yang salah, yang menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kecelakaan atau polusi.
Sasaran yang harus dipastikan bahwa para staff harus diinformasikan secukupnya dan dilengkapi demi tanggungjawab operasi dengan aman. Keputusan yang diambil didarat dapat sama pentingnya dengan yang diambil dilaut, atau pencegahan polusi yang diambil ditingkat manapun dalam perusahaan, didasari atas pengertian yang dalam akan konsukensinya.
IMO (Internationl Maritime Organization) sebagai salah satu badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk bidang pelayaran, mengingat pentingnya suatu management yang baik dan baku bagi kapal-kapal untuk menghindari ada kecelakaan, pencemaran dan resiko laut lainnya maka untuk masalah pelayaran dan aspek-aspeknya, kemudian menyusun dan menetapkan suatu kode management yang bersifat internasional yang kemudian dikenal dengan ISM Code (International Safety Management Code). ISM Code adalah kode internasional mengenai manajemen untuk pengoperasian kapal secara aman, pencegahan kecelakaan manusia atau kehilangan jiwa dan menghindari kerusakan lingkungan khususnya terhadap lingkungan maritim serta biotanya. ISM Code kemudian ditetapkan oleh IMO menjadi Resolusi No. A.741 (18) dan bersifat wajib dengan dijadikan sebagai Bab IX konvensi SOLAS (Safety of Life at Sea) “Manajemen untuk Pengoperasian Kapal Secara Aman”. Penerapan petunjuk prosedur sertifikasi ISM Code diterapkan untuk semua jenis kapal dan peralatan bergerak dari Anjungan lepas pantai, dan perusahaan yang mengoperasikannya.
Lebih lanjut dalam ISM Code 1.4 “Persyaratan untuk suatu Sistem Manajemen Keselamatan (SMS)”, disebutkan bahwa perusahaan harus mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan suatu sistem manajemen keselamatan yang mencakup persyaratan tentang :
- Kebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan.
- Instruksi dan prosedur untuk menjamin pengoperasian kapal yang aman dan perlindungan lingkungan sesuai dengan peraturan internasional dan nasional yang berlaku,
- Menentukan tingkat kewenangan dan jalur komunikasi antara personil didarat dan dikapal.
- Prosedur pelaporan kecelakaan dan penyimpangan terhadap persyaratan peraturan ini.
- Prosedur untuk persiapan dan penanggulangan keadaan darurat.
- Prosedur audit intern dan tinjauan manajemen.
Selanjutnya setelah hal tersebut dapat dilakukan oleh pihak perusahaan dan kapal-kapalnya, maka pemerintah dimana bendera kapal tersebut dikibarkan akan mengeluarkan suatu sertifikat yang dikenal dengan : DOC (Document of Compliance) untuk menagemen perusahaan dan SMC (Safety Management Cerificate) untuk management kapalnya.
Lancarnya operasi kapal, tentunya tidak lepas dari perencanaan dan penerapan perawatan kapal (PMS = Plan Maintenance System) serta koordinasi yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak kapal. Mengenai hal perawatan kapal dan perlengkapannya ini, ISM Code membahas secara khusus pada Code 10 “Maintenance of ship and equipment”.
Dalam kenyataannya, prosedur dan rencana yang sudah terususn baik untuk rencana perawatan kapal sering kali gagal terlaksana karena berbenturan dengan jadwal operasi kapal yang sangat padat. Kurangnya koordinasi antara pihak kantor (Operation dept. dan Technical dept), pihak kapal (Ch.Officer dan 2nd.Eng / Ch.Engineer) serta pihak charterer, sering kali menjadi sebab utama kegagalan melaksanakan renacana perawatan kapal disamping factor-faktor lain misalnya sulitnya mendapatkan suku cadang dan perlengkapan serta rute kapal yang acak (tramper) dan merupakan pelayaran pendek.
Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengambil judul yaitu “ANALISIS HUBUNGAN PERAWATAN KAPAL TERHADAP KELANCARAN OPERASIONAL MV. BOGASARI DUA PADA PT BOGASARI FLOUR MILLS PADA TAHUN 2010”
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang judul penelitian di atas, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Perawatan kapal yang belum optimal karena seringnya berbenturan dengan jadwal operasi kapal yang sangat padat.
b. Masih adanya kesulitan untuk mendapatkan suku cadang peralatan kapal.
c. Ketrampilan dan pengetahuan awak kapal yang terbatas serta sulitnya mendapatkan awak kapal yang berpengalaman.
d. Kurangnya koordinasi antara pihak kapal dangan pihak perusahaan khususnya dalam hal pelaksanaan perawatan kapal
e. Rute operasi kapal yang acak (Tramper) dan merupakan pelayaran jarak pendek serta seringnya perubahan pelabuhan tujuan (Deviasi) yang menyulitkan jadwal pelaksanaan perawatan kapal.
2. Pembatasan Masalah
Sehubungan keterbatasan waktu, dana dan teori-teori, agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan dapat diteliti, untuk itu penulis memberi batasan masalah pada : Pengaruh perawatan kapal terhadap kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills. tahun 2010.
3. Pokok Permasalahan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana perawatan kapal pada PT Bogasari Flours Mills ?
b. Bagaimana kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills ?
c. Bagaimana hubungan antara perawatan kapal terhadap kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
a. Untuk mengetahui perawatan kapal pada PT Bogasari Flours Mills
b. Untuk mengetahui kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills.
c. Mengetahui hubungan antara perawatan kapal terhadap kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Menambah khasanah dan wawasan ilmiah bagi penulis khususnya dalam hal sumber daya manusia. Disamping itu penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam rangka mendapat gelar Sarjana Ekonomi Tranportasi Laut program S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti Jakarta.
b. Bagi STMT dan Masyarakat
Sebagai sumbangan pemikiran dan sumber analisis kepada para pembaca, baik di lingkungan kampus STMT Trisakti, ataupun di luar kampus dalam memahami tentang hubungan perawatan kapal dan kelancaran operasional dalam upaya penambahan referensi bagi mahasiswa dan masyarakat umum melalui perpustakaan STMT Trisakti Jakarta
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini merupakan sumbangan pikiran dari penulis dalam rangka pengembangan manajemen perusahaan dan dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan dalam menganalisis dan mengambil keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berkenaan dengan kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills.
D. Metodologi Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian adalah data kualitas dalam bentuk kuesioner dan data kuantitatif dalam bentuk skor dari jawaban kuesioner. Sedangkan untuk sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang digunakan kuesioner atau angket atau data langsung diambil dari sumbernya.
- Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2005 : 72) adalah data secara keseluruhan atau merupakan generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sedangkan sample menurut Sugiyono ( 2005 : 73 ) merupakan bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki populasi tersebut,adapun teknik sampling yang digunakan adalah sistimatic sampling,yaitu teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut yaitu sebanyak 30 responden.
3. Metodologi Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data primer melalui riset lapangan, maka penulis akan menggunakan teknik sebagai berikut :
1) Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diselidiki.
2) Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan, awak kapal yang bersangkutan guna memperoleh informasi yang berguna sekali guna membahas masalah ini.
3) Angket
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyampaikan daftar pertanyaan tertulis untuk meminta keterangan atau jawaban dan informasi yang dibutuhkan, dari 30 responden. Dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh awak kapal milik PT Bogasari Flours Mills. Sampel adalah bagian dari populasi. Adapun sampel yang diambil adalah sedikitnya 30 orang yang dianggap dapat mewakili awak kapal di PT Bogasari Flours Mills
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dalam bentuk angket dan data kuantitatif dalam bentuk skor jawaban responden pada setiap pernyataan angket. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh penulis melalui kuesioner atau angket yang disebar kepada awak kapa secara acak (random).
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research).
Agar skripsi ini tidak menyimpang jauh dari teori-teori yang ada dan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data yang sudah tersedia, maka dalam riset kepustakaan ini penulis menggunakan beberapa literatur berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan bahan pustaka lainnya.
4. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini setiap butir pernyataan responden yang bersifat kualitatif akan diubah menjadi kuantitatif dengan menggunakan Skala Linkert. Jawaban pernyataan diberikan bobot nilai yang berdasarkan skala 5 (lima), di mana pada variabel X (perawatan kapal) dan variabel Y (kelancaran operasional) setiap jawaban pernyataan mempunyai nilai sebagai berikut :
Tabel I.1
Bobot Nilai Jawaban Pertanyaan
Pilihan Jawaban | Singkatan | Bobot Nilai |
Sangat Setuju | SS | 5 |
Setuju | S | 4 |
Ragu-ragu | RG | 3 |
Tidak Setuju | TS | 2 |
Sangat Tidak Setuju | STS | 1 |
Sumber : Sugiyono, ( 2010 : 107)
Sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan penulis dalam mengolah data hasil survei adalah menggunakan perhitungan secara manual sebagai berikut :
a. Analisis regresi linier sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh proporsional antara variabel perawatan kapal (X) terhadap variabel kelancaran operasional (Y). Menurut Sugiyono (2010 : 237) rumus regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
|
Dimana :
X = Variabel bebas (perawatan kapal)
Y = Variabel terikat (kelancaran operasional MV. Bogasari Dua)
a = Konstanta (bilangan tetap)
b = Koefisien regresi
n = Jumlah sampel
Adapun rumus untuk mencari nilai a dan b adalah :
b. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel X (perawatan kapal) dengan variabel Y (kelancaran operasional). Menurut Sugiyono (2010 : 238) rumus koefisien korelasi atau r adalah sebagai berikut :
Dimana :
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi
X = Variabel bebas (perawatan kapal)
Y = Variabel terikat (kelancaran operasional MV. Bogasari Dua)
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat - lemahnya hubungan tersebut, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini :
Tabel I.2
Interpretasi Tingkat Hubungan X dan Y
Interval Koefisien | Tingkat Hubungan |
0,00 – 0,199 | Sangat rendah |
0,20 – 0,399 | Rendah |
0,40 – 0,599 | Sedang |
0,60 – 0,799 | Kuat |
0,80 – 1,000 | Sangat Kuat |
Sumber : Sugiyono, ( 2010 : 214 )
Dengan demikian maka nilai r dinyatakan sebagai berikut :
1) Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat dan positif
2) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat tetapi negatif
3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y atau hubungannya sangat lemah.
c. Analisis Koefisien Penentu ( KP )
Merupakan besarnya kontribusi atau sumbangan variabel X (perawatan kapal) terhadap variabel Y (kelancaran operasional) kapal dalam persentase dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² . 100%
Dimana :
KP = Koefisien Penentu
r = Koefisien korelasi
d. Uji Hipotesis
Digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak, di mana rumus yang digunakan adalah dengan uji satu arah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1) Hipotesis awal
Ho: ρ = 0. Artinya tidak ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ > 0. Artinya ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ < 0. Artinya ada hubungan yang negatif antara variabel X dengan variabel Y
2) Rumus Uji Korelasi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :
3) Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf kesalahan α = 0,050 dk = n – 2.
4) Membandingkan t table dengan t hitung
a) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ( H1 ) ditolak, artinya hipotesis atau dugaan sementara tidak terbukti.
b) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha ( H1 ) diterima, artinya hipotesis atau dugaan sementara terbukti benar.
E. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penulis memberikan hipotesis awal, yaitu diduga terdapat hubungan antara perawatan kapal terhadap kelancaran operasional MV. Bogasari Dua pada PT Bogasari Flours Mills
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini secara keseluruhan disiapkan dalam lima Bab, dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah dan pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas, yaitu teori tentang manajemen sumber daya manusia, ISM Code khususnya code 10, perawatan kapal dan kelancaran operasional.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT BOGASARI FLOURS MILLS
Dalam bab ini mengenai gambaran umum PT Bogasari Flours Mills. yang berisi sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha operasinya.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas dan di analisis mengenai perawatan kapal awak kapal, analisis kelancaran operasional MV. Bogasari Dua dan analisis pengaruh perawatan kapal terhadap kelancaran operasional.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab terakhir berisi kesimpulan dari seluruh analisis dan pembahasan, serta saran-saran penulis, yang disesuaikan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang telah ditentukan dalam bab I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar