Selasa, 08 Februari 2011

Tugas Mandiri Hermana J. Tatawi (244310002)

ANALISIS KEGIATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENANGANAN ARUS PETI
KEMAS PADA KAPAL YANG DIAGENI OLEH
PT. TRESNAMUDA SEJATI
TAHUN 2010-2011




PROPOSAL SKRIPSI


OLEH :
HERMANA JOHNI TATAWI
NIM : 244310002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, urgensi peralatan bongkar muat dalam kedekatannya dengan isu transportasi (trimoda) khusus moda transportasi laut, telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam memenuhi apa yang oleh masyarakat dibutuhkan, berkaitan dengan lalu lintas perdagangan yang kebetulan secara operasional memanfaatkan moda transportasi laut. Disamping itu, diikuti oleh kecenderungan peningkatan biaya yang dikeluarkan harus untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara global yang sangat menggantungkan diri pada isu ini, tentu saja, dengannya orang semakin merindukan kehadiran system peralatan bongkar muat yang lebih efisien dan efektif dari yang sebelum-belumnya.
Proporsi produktivitas alat bongkar muat di pelabuhan konvensional jika dibandingkan dengan produktivitas alat bongkar muat Gantry Crane pelabuhan terminal peti kemas, lebih efisien dan lebih efektif di pelabuhan peti kemas karena peti kemas yang berukuran 20 (dua puluh) feet dan 40 (empat puluh) feet yang berukuran standar ISO Internasional dapat memuat barang satu jenis atau lebih ke dalam container di terminal handling container dan untuk mengangkut container ke atas chasis (trailer) yang dibawa oleh head truck memanfaatkan alat bongkar muat disebut transtainer di CY yang pengerjaannya berada pada pundak divisi-divisi tertentu.
Instrument bongkar muat memegang peranan penting bagi kelancaran arus barang masuk (import) yang memakai container yang sesuai standar menurut ketentuan internasional dan arus barang keluar (export) yang memakai container yang sesuai standar menurut ketentuan internasional. Dari sisi dermaga ke gudang lini satu dan ke gudang lini dua ke perusahaannya lalu ke depo Tresnamuda Sejati container untuk mengembalikan container yang disewakan oleh containernya untuk mengambil muatan di container freight station (CFS) memakai alat forklift melakukan kegiatan lift off (menurunkan) muatan dari dalam container yang baru sampai dan melakukan lift on ke dalam container yang ukurannya sesuai standar yang diantar oleh trailer (head truck dan chasis) ke perusahaannya dan ke depo Tresnamuda Sejati container untuk mengembalikan container yang disewakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan depo yang melakukan lift off ke tempat penumpukan container memakai alat bongkar disebut top leader / side leader yang kapasitas daya angkutnya 35 ton. Dan pembayaran jasa sewa container dibayarkan oleh perusahaan ke divisi keuangan dan surat pembayaran dibuat oleh divisi administrasi memakai system komputerisasi dan status perusahaan adalah penanaman modal asing (PMA).




Dan berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul : “ANALISIS KEGIATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENANGANAN ARUS PETI KEMAS PADA KAPAL YANG DIAGENI OLEH PT. TRESNAMUDA SEJATI TAHUN 2010-2011”.

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah pada :
a. Masalah-masalah bongkar muat peti kemas
b. Fasilitas-fasilitas yang harus memadai
c. Peralatan-peralatan yang harus siap beroperasi
d. Personil atau Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Batasan Masalah
Karena banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi oleh terminal peti kemas pada PT. Tresnamuda Sejati, maka penulis membatasi pembahasan hanya permasalahan yang sedang dihadapi oleh terminal peti kemas.
3. Pokok Permasalahan
Dari latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas penulis dapat mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kegiatan bongkar muat (B/M) pada PT. Tresnamuda Sejati
b. Bagaimana penanganan arus peti kemas pada kapal yang diageni oleh PT. Tresnamuda Sejati
c. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan bongkar muat (B/M) dengan penanganan arus peti kemas pada kapal yang diageni oleh PT. Tresnamuda Sejati.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang penulis laksanakan dalam menyusun skripsi ini antara lain adalah :
a. Untuk mengetahui kegiatan bongkar muat (B/M) peti kemas tersebut.
b. Untuk mengetahui penanganan arus peti kemas pada PT. Tresnamuda Sejati tahun 2010-2011.
c. Untuk mengetahui hubungan antara kegiatan bongkar muat dengan penanganan arus peti kemas.
2. Manfaat penelitian
Sebagai bahan penyusunan skripsi guna memenuhi persyaratan formal ujian strata satu (S1) Manajemen Transport Trisakti antara lain :
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang ilmu kegiatan bongkar muat (B/M) tersebut didalam peningkatan penanganan arus peti kemas pada kapal PT. Tresnamuda Sejati sebagai persyaratan ujian untuk menempuh strata satu (S1). Selanjutnya informasi tersebut dapat di jadikan sebagai dasar referensi dan bahan perbandingan untuk penelitian lanjutan yang mendalam dibidang relevan dengan tulisan ini.
b. Bagi Perusahaan
Di harapkan melalui penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan kepada pimpinan pihak perusahaan tersebut. Dan sebagai sumbangan pemikiran pada perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan datang serta perusahaan dapat melihat penanganan arus peti kemas pada kapal baik didalam kegiatan bongkar muat (B/M) maupun dimasa yang akan datang.
c. Bagi STMT Trisakti dan Masyarakat
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan acuan serta studi terhadap bentuk penelitian serupa didalam penyusunan skripsi.

D. Metodologi Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian serta menguji hipotesis pada penelitian ini diperlukan suatu metode ilmiah, yaitu jalan yang harus diambil agar tulisan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dimana metode ilmiah tersebut meliputi :
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah jenis data gabungan, yaitu jenis data yang merupakan perpaduan antara jenis kualitatif dalam bentuk kuesioner dan dari data kuantitatif sebagai visualisasi dari data kualitatif. Untuk sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang menggunakan kuesinoner atau angket yang penulis ambil dari responden dan data sekunder dengan melakukan penelitian keperpustakaan untuk menunjang rangka teoritis, pembahasan dan analisis.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah obyek secara keseluruhan atau generalisasi dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh si peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Adapun populasi data dalam penelitian ini adalah 100 karyawan PT. Tresnamuda Sejati.
Sampel adalah bagian dari populasi atau bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel yang diambil adalah sebanyak 30 orang. Cara pengambilan sampel menggunakn metode acak sederhana, yaitu penarikan sampel dimana pemilihan elemen-elemen populasinya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Riset Lapangan (Field Research)
Adalah memperoleh data dengan cara mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang terkait :


1) Wawancara
Dengan melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.
2) Angket dan Kuesioner
Dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden hingga dapat terkumpul data yang diperlukan. Dengan melalui kuesioner inilah responden bisa mengisi keterangan-keterangan yang dimiliki dan diketahui serta dialami oleh responden.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian riset kepustakaan ini ditujukan mencari landasan teori yang berhubungan dengan penyusunan skripsi dengan membaca buku-buku referensi dan bahan-bahan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh pengertian secara teoritis sebagai bahan yang mendasari pengumpulan data dilapangan serta analisis yang dilakukan.
4. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa cara atau langkah, antara lain :
a. Memperhatikan satu persatu kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk dihitung frekuensi dan presentase dari setiap jawaban pertanyaan.
b. Memberi skor atau nilai terhadap kuesioner yang disebarkan pada responden dengan memakai skala likert.
Menurut Sugiono (2007 : 86) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan.
Setiap kuesinoner yang disebarkan diberi penilaian skor atau bobot sebagai berikut :
Table I.1
PEMBOBOTAN berasas SKALA LIKERT
Alternatif Jawaban Singkatan Bobot
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju (SS)
(S)
(RG)
(TS)
(STS) 5
4
3
2
1
Sumber : Sugiono (Metodologi Penelitian 2007 : 87)

Oleh karena dalam penelitian ini data merupakan data interval, maka digunakan metode statistik antara lain : Regresi Linear, Koefisien Korelasi, Koefisien Penentu, dan Uji Hipotesis.




1) Analisis Regresi
Yaitu pencarian bentuk persamaan keterkaitan antara kedua variable yang hubungan liniearnya dapat ditanyakan dengan rumus yang ditulis oleh Iqbal Hasan (2006 : 64) yaitu :
Y = a + Bx
∑y - b∑x
n
n∑ XY - ∑ X . ∑ Y
n∑ X2 – (∑ X)2

dimana :
X : Variabel Bebas (Kegiatan Bongkar Muat Peti Kemas)
Y : Variabel Terikat (Penanganan Arus Peti Kemas)
a : Bilangan Tetap
b : Koefisien Regresi (slop)
n : Jumlah Observasi
2) Koefisien Korelasi Pearson ( r )
Koefisien korelasi atau r dalam persamaan ini merupakan tolok ukur untuk menilai kedekatan hubungan antara kegiatan bongkar muat peti kemas (X) dan variabel penanganan arus peti kemas ke kapal (Y). Nilai r berada diantara -1 sampai dengan +1 ditulis dalam Iqbal Hasan (2006 : 61).
n∑XY - ∑X . ∑Y
√n∑X2 – (∑X)2 √ n∑Y2 – (∑Y)2

r : Koefisien Korelasi pearson
a. Jika r = 0 maka tidak ada hubungan X dan Y.
b. Jika r = +1 maka ada hubungan antara X dan Y sangat positif dan kuat.
c. Jika r = -1 maka ada hubungan antara X dan Y sangat kuat, tapi negatif
Tabel I.2
Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (Metodologi Penelitian 2007 : 183)

3) Analisis Koefisien Penentu (Kp)
Menurut Iqbal Hasan (2006 : 63) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Rumus : Kp = r2 x 100%
Fungsi dari koefisien penentu adalah
a. Menentukan kelayakan penelitian menggunakan model linier
1. Jika mendekati 1 maka layak digunakan
2. Jika mendekati 0 maka tidak layak digunakan
b. Menentukan peranan variabel independen atau kegiatan bongkar muat mempengaruhi dependen atau penanganan arus peti kemas (%).

4) Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang penulis gunakan adalah uji satu arah (one tail). Tahap-tahap sebagai berikut :
a) Hipotesis Awal
Ho : P = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
H1 : P > 0, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
b) Rumus uji korelasi
r√n - 2
√1 – r2
c) Bandingkan hasil observasi dengan tabel
tt = ttabel = t (α ; df = n – 2)
α = 5%
d) Kesimpulan
Jika thitung < ttabel, maka Ho = ditolak, berarti hubungan tidak signifikan Jika thitung > ttabel, dan H1 = diterima, berarti hubungan signifikan antara variabel X dan variabel Y.

E. Hipotesis
Terdapat hubungan yang kuat atau signifikan antara kegiatan bongkar muat peti kemas dengan penanganan arus peti kemas pada kapal.

F. Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab dan setiap bab diuraikan kembali dalam beberap sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian kegiatan bongkar muat, pengertian bongkar muat, tujuan dan sasaran pokok kegiatan bongkar muat, peralatan-peralatan bongkar muat, pengertian peti kemas (container), pengertian penanganan arus peti kemas, ISO container, operator terminal, kerangka berpikir penulis.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, serta kegiatan usaha.


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menguraikan analisis kegiatan bongkar muat peti kemas melalui pernyataan responden terhadap kuesioner yang diberikan penulis, analisis proses penanganan arus peti kemas pada kapal melalui pernyataan responden, analisis hubungan proses kegiatan B/M dengan tingkat penanganan arus peti kemas pada kapal yang diageni oleh PT. Tresnamuda Sejati.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, dalam bab penutup ini kesimpulan dan saran-saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar