Selasa, 08 Februari 2011

“Pengaruh Penerapan ISM Code Dengan Keselamatan Pengoperasian MT. Nawa Samudra pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk.” atas nama Irwanda

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengusahaan jasa angkutan laut di Indonesia saat ini sedang mengalami goncangan persaingan yang cukup berat, baik persaingan sesama moda transportasi laut (antar perusahaan pelayaran) ataupun persaingan dengan angkutan moda transportasi lainnya (darat dan udara). Segi tarif, kualitas pelayanan ataupun tingkat keamanan dan keselamatan perjalanan yang dalam tahun-tahun terakhir ini cukup mempengaruhi tingkat kepercayaan pengguna jasa.
Dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pengoperasian kapal Ro-Ro yang melayani pengangkutan penumpang dan kendaraan, diperlukan keahlian dan keterampilan kerja awak kapal yang khusus. Banyaknya kasus kecelakaan kapal seperti kejadian kapal tenggelam, tubrukan, kebakaran, kandas, orang jatuh ke laut, kerusakan kemudi dan pencemaran di laut ataupun kecelakaan kerja selama bertugas di atas kapal menunjukan indikasi bahwa mutu sumber daya manusia kurang optimal walaupun faktor-faktor lain juga menjadi penyebab jenis kecelakaan-kecelakaan tersebut di atas. Akan tetapi, dalam hal “human error” dengan jelas meng-identifikasikan bahwa adanya unsur ketidak-terampilan dan ketidak-cakapan awak kapal dalam mematuhi kedisiplinan aturan kerja ataupun kurangnya pengetahuan awak kapal tentang pentingnya pelatihan di atas kapal. Meskipun manajemen perusahaan telah membuat prosedur-prosedur keselamatan pengoperasian kapal (diantaranya prosedur menghadapi cuaca buruk, prosedur memasuki alur pelayaran sempit, prosedur kemudi darurat dan lain-lain) namun apabila awak kapal kurang disiplin dalam melaksanakannya, hal ini dapat menimbulkan risiko-risiko kecelakaan yang lebih besar.
Berdasar data tersebut di atas maka orang yang bekerja di atas kapal secara umum harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan intensif yang mengacu pada pemenuhan standar kecakapan pelaut internasional. Diperlukan pula ketelitian, kepekaan dan disiplin tinggi untuk menghindari kecelakaan pada waktu bekerjanya. Perlu diketahui bahwa kecelakaan kerja di laut berakibat kerugian mental dan materiil serta dapat berakibat fatal atas hilangnya nyawa manusia.
Guna meyakinkan bahwa semua aturan telah dijalankan dengan benar, maka setiap kapal secara berkala 3 (tiga) bulan sekali diadakan internal audit oleh manajemen perusahaan dan 1 (satu) tahun sekali diadakan eksternal audit oleh kesyahbandaran / Port State Control (PSC) di seluruh pelabuhan Indonesia dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa armada kapal tersebut sudah melaksanakan ISM Code (International Safety Management) dengan sebenarnya atau belum. Pengecekan berkisar pada dokumen kapal, konstruksi kapal, alat-alat dan sarana keselamatan yang ada di atas kapal serta kecakapan dan keterampilan tiap-tiap personel (pelaut) yang bekerja di atas kapal sesuai bidang, tingkatan dan jabatannya di kapal tersebut. ISM Code sendiri adalah merupakan aturan pada SOLAS bab IX (Safety Of Life At Sea)1974 yang bertujuan untuk memastikan bahwa kapal dioperasikan dengan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal, penumpang, muatan dan pencemaran lingkungan di laut.
 Keselamatan dan keamanan pengoperasian kapal merupakan kondisi terpenuhinya persyaratan atas kewajiban yang harus dipenuhi dari kelaiklautan kapal (seaworthiness) sesuai Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran pasal 17 ayat 2 yang meliputi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, pengawakan kapal, garis muat kapal dan pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal serta manajemen keamanan kapal. Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud di atas dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapal. Berdasar uraian latar belakang di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul : “Pengaruh Penerapan ISM Code Dengan Keselamatan Pengoperasian MT. Nawa Samudra pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk.”

B.     Perumusan Masalah
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun identifikasi masalah yang timbul hanya mencakup implementasi ISM Code di atas kapal antara lain :
a.       Prosedur-prosedur perusahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
b.      Komitmen top manajemen masih kurang.
c.       Pelaksanaan pelatihan dan drill di kapal untuk menghadapi keadaan darurat belum berjalan.
d.      Perawatan kapal dan peralatannya tidak terlaksana dengan baik.
2.      Batasan Masalah
Oleh karena luasnya permasalahan dan agar permasalahan tidak jauh, maka sebagai batasan masalah dalam penulisan proposal ini penulis hanya akan membahas secara fokus ruang lingkup penerapan ISM Code di atas kapal dan keselamatan pengoperasian MT. Nawa Samudra pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk periode tahun 2010.
3.      Pokok Masalah
Dari pengalaman dan pengamatan penulis selama bekerja di atas PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk baik secara langsung maupun tidak langsung, terlebih dalam kembalinya sebagai mahasiswa untuk melaksanakan penelitian, penulis ingin mengetahui dan mempelajari lebih objektif :
a.       Bagaimana penerapan ISM Code di PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010 ?
b.      Bagaimana keselamatan pengoperasian PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010 ?
c.       Apakah terdapat pengaruh penerapan ISM Code dengan keselamatan pengoperasian MT. Nawa Samudra pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui penerapan ISM Code di PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010.
b.      Untuk mengetahui keselamatan pengoperasian PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010.
c.       Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penerapan ISM Code dengan keselamatan pengoperasian MT. Nawa Samudra pada PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk tahun 2010.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Bagi Penulis
1)      Menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai Manajemen SDM dan Operasional Kapal yang menyangkut implementasi dan ruang lingkup khusus ISM Code.
2)      Sebagai persyaratan akademik untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi di STMT Trisakti.
b.      Bagi Objek yang Diteliti (Perusahaan)
1)      Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan atau masukan bagi manajemen perusahaan dimasa yang akan datang dalam pengoperasian kapalnya dari sudut pandang implementasi ISM Code yang kadang tidak sinkron dengan tujuan ekonomi perusahaan.
c.       Bagi Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Menambah bahan ilmu untuk pengembangan penelitian lebih lanjut dan data dokumentasi ilmiah pada perpustakaan.

D.    Metodologi Penelitian
1.      Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diangkakan (kuantitatif) dengan menggunakan skala pengukuran, Adapun sumber datanya adalah sumber primer dan sumber sekunder.
2.      Populasi dan Penarikan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh awak kapal yang bekerja di atas PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk dan sebagai sampelnya diambil 30 orang awak kapal yang juga bertugas di atas PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk.
3.      Teknik Pengumpulan Data
a.       Penelitian Lapangan (Field Researsch)
 Merupakan tekhnik cara pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada objek di lapangan yakni di atas PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk.
1)      Wawancara (Interview)
Yaitu tekhnik pengumpulan data penelitian dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten dengan materi yang dibahas.
2)      Pengamatan (Observasi)
Yaitu tekhnik pengumpulan data penelitian dengan cara mengamati secara langsung di lapangan terhadap perusahaan dan kapal yang menjadi objek penelitian.
3)      Angket (Questioner)
Yaitu tekhnik pengumpulan data penelitian dengan cara memberikan lembaran daftar pertanyaan kepada sampel dalam populasi untuk mengharapkan jawaban sesuai materi yang dibahas, dalam hal ini para awak kapal.
b.      Penelitian Kepustakaan (Library Research)
 Merupakan tekhnik pengumpulan data pendukung penelitian yang dilakukan dengan cara mengambil dari buku-buku referensi ilmiah atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
4.      Tekhnik Analisis Data
 Dalam penelitian ini, tekhnik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah rumus-rumus statistik sebagai berikut :
a.       Analisis Regresi Linear Sederhana


Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 237)
Dimana :




 
Subjek dalam variabel independen (mempunyai nilai tertentu)

 
Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

 
Harga  jika  = 0 (konstanta)

 
Koefisien regresi
Adapun rumus untuk mencari nilai  dan  adalah sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 238)


Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 239)

b.      Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Momment

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 212)

Dimana :




Jumlah responden

Koefisien Korelasi

Skor Pertanyaan

Skor Total

Kesimpulan :
1.       Jika r = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel  dan .
2.        Jika r = +1 atau mendekati +1 berarti ada hubungan positif antara variabel  dan  dan sangat kuat.
3.        Jika r = -1 atau mendekati -1 berarti ada hubungan negatif antara variabel  dan  dan sangat kuat.
 Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut :
Tabel I.1
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,1999
Sangat rendah
0,20-0.3999
Rendah
0,40-0,5999
Sedang
0,60-0,7999
Kuat
0,80-1,000
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 214)
c.       Analisis Koefisien Penentu (KP)
 Setelah nilsi koefisien korelasi (r) didapat, maka koefisien penentunya dapat dihuitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 215)
Dimana :




 
Koefisien Penentu

 
Koefisien Korelasi
d.      Uji Hipotesis
 Untuk menguji signifikasi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan ini berlaku untuk seluruh populasi, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus uji signifikasi korelasi product moment berikut ini :

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 214)
Harga  tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga  (lampiran 3), dengan taraf kesalahan (α) 5%, uji dua fihak (½α) dan dk = n-2, dimana dalam penelitian ini berlaku hipotesis statistik sebagai berikut :
Ho : ρ = 0 (tidak ada hubungan)
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (2005 : 215)
Ho : ρ ≠ 0 (ada hubungan)
Kesimpulan :
1.      Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan positif variabel X dengan variabel Y.
2.      Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Artinya ada hubungan positif variabel X dengan variabel Y.

E.     Hipotesis
Berdasar pada rumusan masalah penelitian di atas, maka hipotesis penelitiannya adalah diduga terdapat hubungan positif yang signifikan antara penerapan ISM Code dengan keselamatan pengoperasian PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk, dalam arti kata lain apabila ISM Code diterapkan dengan baik maka keselamatan pengoperasian PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk akan semakin tinggi.

F.     Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan untuk memudahkan pembaca supaya dapat mengerti tentang uraian dan analisis permasalahan yang dibahas dalam skripsi nanti. Dibagi dalam lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab dimana keseluruhan materi ini merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan.
BAB I        PENDAHULUAN
                        Menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah dan pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II      LANDASAN TEORI
Menguraikan teori dan definisi yang berkaitan dengan judul skripsi secara deduktif dari teori yang berlingkup luas hingga ke teori yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan.
BAB III     GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Dalam hal ini, penulis memaparkan secara singkat tentang sejarah perusahaan PT. Prima Eksekutif selaku pemilik PT. Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk, struktur organisasi dan manajemen serta kegiatan usahanya.
BAB IV     ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini yang dibahas adalah masalah-masalah yang diungkapkan dalam Perumusan Masalah. Berdasarkan hal tersebut maka dalam sub ini masalah dianalisis dengan teori dan alat analisis regresi linear sederhana. Terkait dengan analisis penerapan ISM Code, analisis keselamatan dan analisis hubungan antara penerapan ISM Code dengan keselamatan kapal.
BAB V      PENUTUP
Bab terakhir penulisan skripsi yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan penulis berdasarkan analisis dan pembahasan dari Bab IV sedangkan saran relevan yang mungkin bermanfaat disesuaikan dengan pembahasan dari perumusan masalah dan hasil pemecahan / solusi pada analisis dan pembahasan.

1 komentar: