NAMA : Novanis Azis Taufiqurrahman
NIM : 244310023
Tanggal Penerbitan : 09 Februari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sektor transportasi dalam fungsinya sebagai unsur penunjang dan perangsang memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan, baik dibidang ekonomi, politik, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan. Selain itu peranan transportasi sangat penting dalam pembangunan wilayah, khususnya Indonesia yang menuntut penyediaan jasa transportasi kian meningkat baik darat, laut dan udara dalam jumlah maupun mutunya, kalau tidak transportasi laut misalnya akan kehilangan pangsa dan beralih ke jenis transportasi lain seperti transportasi udara dan transportasi darat, demikian juga sebaliknya.
Kapal merupakan sarana angkutan yang penting di negara kepulauan seperti negara Indonesia untuk hubungan antar pulau atau antar negara, karena kapal dianggap sebagai sarana transportasi yang sangat memegang peranan penting. Oleh karena itu, pengoperasian alat angkutan laut memerlukan biaya yang tinggi, sehingga kecepatan dan ketepatan waktu berlabuh di pelabuhan untuk keperluan bongkar-muat mutlak diperlukan, karena apabila terjadi keterlambatan maka akan membawa dampak kepada biaya pelabuhan yang dikenal sebagai demurage yakni biaya yang dikenakan kepada kapal apabila terlambat dari waktu yang ditentukan untuk berlabuh disuatu pelabuhan. Kecepatan dan ketepatan bongkar di suatu pelabuhan tergantung dari kelancaran pengangkutan darat (delivery) ke pemilik, di mana apakah setelah dibongkar dari kapal langsung di muat di truk (trucking) dikirim kepada pemilik barang ataukah ketempat gudang pelabuhan. Apabila pengangkutan darat langsung ke pemilik barang, maka sudah tentu pembongkaran muatan menjadi lamban, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan kapal untuk memenuhi waktu yang telah ditentukan di pelabuhan. Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah umur kapal sudah tua, mesin kapal sering mengalami kerusakan dan sebagainya yang akan membawa konsekuensi biaya tinggi, maka perawatan dan perbaikan atas fasilitas-fasilitas transportasi dan fasilitas penunjangnya terus ditingkatkan agar kelancaran kegiatan operasi kapal tetap terjamin.
Pada saat ini perdagangan suatu negara yang mempunyai banyak pulau seperti indonesia akan lebih efisien bila menggunakan angkutan laut, sebab angkutan laut mampu mengangkut komiditas perdagangan dengan jumlah yang sangat besar dan jarak yang jauh, tentunya dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan alat transportasi lain.
Kapal merupakan ujung tombak untuk mendapatkan penghasilan, karena salah satu tujuan perusahaan pelayaran adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai hasil dari jasa angkutan, untuk kemajuan suatu perusahaan, maka perusahaan pelayaran harus untung artinya pemasukan harus lebih besar dari pengeluarannya, dengan demikian biaya operasi harus ditekan sekecil mungkin. Pendapatan maupun biaya operasi sangat dipengaruhi oleh perawatan kapal yang dilaksanakan dengan baik dan secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah hari berlayar kapal.
Bagi sebuah perusahaan yang mempunyai armada perkapalan untuk mendistribusikan produknya, tentu saja hal ini merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya denagn menyiapkan kapal-kapal atau armada yang laik laut dan hal ini juga berlaku pada PT Berlian Laju Tanker sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai armada perkapalan.
Walaupun kapal-kapal yang dioperasikan sudah berusia tua namun tetap dituntut harus dalam keadaan laik laut agar tidak membahayakan kapalnya sendiri, anak buah kapal, muatan yang dibawanya, dan juga lingkungannya. Menurut Suyono (2000:48) pengertian dari laik laut (Seaworthness) adalah :
- Kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan kejadian secara wajar dalam pelayaran.
- Kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya serta melindungi keselamatan muatan dan Awak kapal nya.
- Kapal tidak mencemari lingkungan
Divisi operasi dan Divisi Armada merupakan bagian ynag memegang peranan penting dalam melakukan tindakan perawatan dan perbaikan terhadap kapal-kapal suatau Perusahaan Pelayaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan operasi perusahaan tersebut.
Dengan melakukan kegiatan pengangkutan muatan maka usaha pelayaran niaga akan mendapatkan hasil yang tentunya bagi kelangsungan usaha yang bersangkutan.
Sistem perawatan yang terencana termasuk perbaikan mesin-mesin dan kapal adalah suatu pedoman utama pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal maupun Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk oleh Divisi Teknik untuk memperbaiki kapal. Repair and Maintenance, Docking merupakan komponen-komponen pelaksanaan perawatan dan perbaikan rutin kapal yang dilakukan oleh PT Berlian Laju Tanker
Melalui sistem perawatan yang terencana pula dilakukan pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama maupun mesin bantu. Sudah tentu masalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan dan perawatan kapal akan berpengaruh terhadap laba operasional kapal itu sendiri, karena Anak Buah Kapal tidak akan bisa bekerja tanpa didukung dengan peralatan-peralatan yang diperlukan.
Karena kapal-kapal yang beroperasi pada PT Berlian Laju Tanker sudah berumur tua, maka sangat banyak perawatan-perawatan yang dilakukan dengan melakukan perawatan-perawatan yang berkesinambungan, baik perawatan preventif maupun korektif. Diharapkan supaya perawatan dan perbaikan itu dapat meminimalisir kerusakan sehingga kapal-kapal tersebut dapat mencapai target yang diharapkan, yaitu pendapatan hasil usaha operasional kapal dan keselamatan kapal.
Kapal dapat laik membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin, lambung kapal, bagian ruang muat, tanki ballast, alat-alat bongkar muat, alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi, agar kapal selalu berada di lautan dan dapat mengangkut serta memindahkan orang dan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain dan mesin-mesin selalu berjalan lancar dan tahan lama meskipun dalam kondisi cuaca yang buruk. Dalam mendukung proses pengoperasian kapal diperlukan suatu penanganan yang baik dalam perawatan, agar kapal tersebut dapat lancar dalam pengoperasiannya sesuai dengan yang diinginkan. Dengan kata lain perawatan adalah salah satu hal yang penting untuk menunjang beroperasinya kapal dan keselamatan awak kapal
Perawatan kapal dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan terhadap kapal untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengembangkan kepada kondisi yang lebih baik. Pekerjaan perbaikan kapal dibutuhkan jika ada kerusakan yang terjadi, karena usia kapal yang bertambah dan ausnya bagian-bagian dari konstruksi kapal, sehingga berakibat berkurangnya kemampuan kapal. Seperti diketahui, bahwa perwatan memerlukan penanganan yang baik dan memerlukan biaya yang cukup mahal, sehingga perusahaan pelayaran akan selalu mengusahakan untuk menekan biaya. Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan bahwa perawatan bagian-bagian dari kapal secara rutin merupakan suatu pemborosan.
Jadi dari uraian tersebut di atas dan keinginan penulis untuk memperdalam pengetahuan dalam skripsi yang berjudul “ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN KAPAL DENGAN KESELAMATAN AWAK KAPAL PADA PT. BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2010”. Agar menjadi bahan masukan dan tambahan ilmu bagi para pelaut yang akan bekerja di kapal serta pembacanya pada umumnya.
B. Perumusan Masalah
- Identifikasi Permasalahan
Sehubungan dengan masalah yang ada pada kondisi saat ini dan digambarkan pada latar balakang, maka penulis telah mengidentifikasi faktor yang paling dominan yang menyebabkan permasalahan, yaitu :
a. Perawatan kapal kurang optimal.
b. Belum maksimalnya peralatan keselamatan
c. Kurangnya pengalaman ABK dalam melakukan perawatan
d. Waktu docking yang tidak tepat waktu
e. Lambatnya suku cadang diterima dikapal
f. Kebocoran pada tanki ballast
g. Usia kapal yang sudah tua
h. Cuaca yang buruk menghambat perawatan kapal
- Pembatasan Masalah
Merujuk uraian di atas maka peneliti membatasi penelitiannya pada “Perawatan kapal di bagian hull (deck, cargo hold, tangki ballast) karena menyangkut masalah utama hubungannya dengan keselamatan kapal dan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker”.
- Pokok Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan pokok masalah sebagai berikut berikut
a. Bagaimana perawatan kapal pada PT Berlian Laju Tanker ?
b. Bagaimana keselamatan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker ?
c. Bagaimana hubungan antara perawatan kapal dengan keselamatan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui perawatan kapal pada PT Berlian Laju Tanker
b. Untuk mengetahui keselamatan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker
c. Untuk menganalisis hubungan antara perawatan kapal dengan keselamatan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker
- Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat antara lain bagi:
a. Bagi penulis, penelitian ini berguna sebagai masukan dan menambah pengetahuan tentang perawatan kapal dan keselamatan awak kapal yang diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan.
b. Bagi pihak akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah perpustakaan khususnya mengenai perawatan kapal dan keselamatan awak kapal
c. Bagi para praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan pada PT Berlian Laju Tanker untuk meningkatkan perawatan kapal sehingga dapat tercapai keselamatan awak kapal yang maksimal.
d. Bagi pembaca, memberikan gambaran kepada masyarakat luas bahwa PT Berlian Laju Tanker melakukan kegiatan pengiriman cargo/bongkar/muat melalui moda transportasi laut.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data primer melalui riset lapangan, maka penulis akan menggunakan teknik sebagai berikut :
1) Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diselidiki.
2) Angket
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyampaikan daftar pertanyaan tertulis untuk meminta keterangan atau jawaban dan informasi yang dibutuhkan, dari 30 responden, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ABK pada PT Berlian Laju Tanker Sampel adalah bagian dari populasi. Adapun sampel yang diambil adalah sedikitnya 30 orang yang dianggap dapat mewakili awak kapal PT Berlian Laju Tanker
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dalam bentuk angket dan data kuantitatif dalam bentuk skor jawaban responden pada setiap pernyataan angket, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh penulis melalui kuesioner atau angket yang disebar kepada awak kapal secara acak (random).
Pada penelitian ini setiap butir pernyataan responden yang bersifat kualitatif akan diubah menjadi kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert. Jawaban pernyataan diberikan bobot nilai yang berdasarkan skala 5 (lima), di mana variabel X (perawatan kapal) dan variabel Y (keselamatan awak kapal) setiap jawaban pernyataan mempunyai nilai sebagai berikut :
Tabel I.1
Bobot Nilai Jawaban Pertanyaan
Pilihan Jawaban | Singkatan | Bobot Nilai |
Sangat Setuju | SS | 5 |
Setuju | S | 4 |
Ragu-ragu | RG | 3 |
Tidak Setuju | TS | 2 |
Sangat Tidak Setuju | STS | 1 |
Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 107 )
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research).
Agar skripsi ini tidak menyimpang jauh dari teori-teori yang ada dan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data yang sudah tersedia, maka dalam riset kepustakaan ini penulis menggunakan beberapa literatur berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan bahan pustaka lainnya.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam mengolah data hasil survei adalah menggunakan perhitungan secara manual sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh proporsional antara variabel perawatan kapal (X) terhadap variabel keselamatan awak kapal (Y). Menurut Sugiyono (2009 : 237) rumus regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
|
Dimana :
X = Variabel bebas (perawatan kapal)
Y = Variabel terikat (keselamatan awak kapal)
a = Konstanta (bilangan tetap)
b = Koefisien regresi
n = Jumlah sampel
Adapun rumus untuk mencari nilai a dan b adalah :
b. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel X (perawatan kapal) dengan variabel Y (keselamatan awak kapal). Menurut Sugiyono (2009 : 238) rumus koefisien korelasi atau r adalah sebagai berikut :
Dimana :
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi
X = Variabel bebas (perawatan kapal)
Y = Variabel terikat (keselamatan awak kapal)
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat - lemahnya hubungan tersebut, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini :
Tabel I.2
Interpretasi Tingkat Hubungan X dan Y
Interval Koefisien | Tingkat Hubungan |
0,00 – 0,199 | Sangat rendah |
0,20 – 0,399 | Rendah |
0,40 – 0,599 | Sedang |
0,60 – 0,799 | Kuat |
0,80 – 1,000 | Sangat Kuat |
Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 214 )
Dengan demikian maka nilai r dinyatakan sebagai berikut :
1) Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat dan positif
2) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat tetapi negatif
3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y atau hubungannya sangat lemah.
c. Analisis Koefisien Penentu ( KP )
Merupakan besarnya kontribusi atau sumbangan variabel X (perawatan kapal) terhadap variabel Y (keselamatan awak kapal) dalam persentase dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² . 100%
Dimana :
KP = Koefisien Penentu
r = Koefisien korelasi
d. Analisis Pengujian Hipotesis
Digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak, di mana rumus yang digunakan adalah dengan uji satu arah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1) Hipotesis awal
Ho: ρ = 0. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ > 0. Artinya ada pengaruh yang positif antara variabel X dengan variabel Y
Ha : ρ < 0. Artinya ada pengaruh yang negatif antara variabel X dengan variabel Y
2) Rumus Uji Korelasi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :
3) Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf kesalahan α = 0,050 dk = n – 2.
|
4) Kesimpulan
a) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh positif variabel X dengan variabel Y
b) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif variabel X dengan variabel Y.
E. Hipotesis
Berdasarkan data-data yang akan diperoleh akan diuji kebenaran dan diketahui : diduga ada hubungan anatara perawatan kapal dnegan keselamatan awak kapal pada PT Berlian Laju Tanker
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Oleh karena skripsi adalah suatu karya ilmiah, maka disusun secara sistematis (dikelompokan) secara sistematis dan kronologis (secara berurutan) sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pembahasan pertama merupakan Pendahuluan, pembahasannya meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pembahasan kedua meliputi landasan teori, karena dalam bab ini dikemukakan teori-teori dari berbagai ahli dibidangnya, yang akan dipakai sebagai alat analisis dan pemecahan masalah atas hasil penelitian yang telah diperoleh. Teori-teori yang dikemukakan harus sesuai dengan penelitian.
BAB III: GAMBARAN UMUM PT BERLIAN LAJU TANKER
Pembahasan ketiga disusun dalam, memuat rangkuman tentang penelitian yang merupakan hasil tinjauan umum objek penelitian
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pembahasan keempat disusun merupakan proses Analisis dan Pembahasan atas pokok masalah yang telah ditentukan dalam bab I.
BAB V : PENUTUP
Pembahasan kelima ini disusun dalam bab yang terakhir yang merupakan Bab Penutup berisi kesimpulan dari seluruh analisis dan pembahasan, serta saran-saran penulis, yang disesuaikan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang telah ditentukan dalam bab I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar