Senin, 28 Februari 2011

Tugas seminar Morten H Pandiangan,Satture,Novanis,Nur Zaman,Julius.


Tugas seminar Morten H Pandiangan,Satture,Novanis,Nur Zaman,Julius.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan/maritime, sehingga peranan pelayaran menjadi sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan.

Pelabuhan sebagai salah satu simpul denyut nadi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa akan selalu berkembang mengikuti dinamika perekonomian suatu bangsa. Meningkatnya arus perdagangan dan perkembangan teknologi perkapalan mengharuskan pelabuhan untuk selalu meningkatkan segala infrastuktur dan kinerja organisasinya ke arah yang lebih baik yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu layanan kepada pengguna jasa.

Perkembangan pelabuhan di Indonesia terlebih di dunia semakin pesat dan komplek. Era kontainerisasi mengubah fasilitas dan peralatan pelabuhan, pola distribusi serta diperlukan sistem informasi yang canggih seiring dengan era globalisasi. Peraturan kepelabuhanan pun harus disesuaikan dengan perkembangan pasca ditetapkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengarah ke liberalisasi yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta Indonesia untuk berperan serta dalam mengelola pelabuhan khususnya sebagai terminal operator dengan harapan menumbuhkan kompetisi yang menghasilkan efisiensi dan efektifitas di pelabuhan.

Untuk mengelola pelabuhan di samping tersedianya fasilitas dan peralatan yang canggih, harus dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) pelabuhan yang profesional yang mempunyai dedikasi dan disiplin yang tinggi, berkualitas serta berpengetahuan kepelabuhanan yang memadai.

Jika kita melihat Pelabuhan di Indonesia khususnya di Pelindo II begitu banyak kekurangan mulai fasilitas pelabuhan yang kurang memadai seperti lambatnya kontainer atau barang sampai ke pelabuhan dan dan sebaliknya banyak barang atau kontainer yang tertumpuk banyak dipelabuhan oleh karena truck yang mengangkat kontainer tsb lambat masuk kepelabuhan disamping macet di jalan menuju pelabuhan dan juga banyak pungli liar di lapangan oleh oknum tertentu yang membuat birokrasi dinegara ini sangat lambat dalam pengurusan mengenai administrasi

Disamping itu juga pemerintah kurang serius dalam menangani pembangunan atau peningkatan pelayanan di pelabuhan, bisa kita lihat dari pemerintah kurang memperhatikan jalan khusus pengangkutan barang semestinya ada jalan tol khusus menuju pelabuhan dimana dgn adanya jalan khusus tsb dapat mempercepat arus masuknya barang ke pelabuhan sehingga tidak banyak barang yang terdelay dikirim.

Kita bisa melihat contoh pelabuhan yang bagus pelayanannya, kita tidak usah jauh jauh belajar ke Eropah kita bisa melihat dan belajar  dgn negara tetangga kita seperti Singapore dan Malaysia serta China dimana fasilitas jalan tol atau pelabuhan sangat diperhatikan  sehingga barang yang masuk dan keluar sangat lancar serta fasilitas bongkar muat juga sangat cepat didukung oleh tehnologi yang canggih serta control yang serba computerisasi.

Kalau negara Indonesia tidak cepat cepat mengadakan perubahan dan peningkatan mutu pelayanan pelabuhan, Indonesia akan semakin terpuruk perekonomiaannya seta Indonesia akan tertinggal dengan negara negara yang berkembang lainnya seperti Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Untuk melahirkan SDM tersebut dapat melalui berbagai jalan, salah satunya adalah melalui knowledge management, yaitu sebuah proses dalam mentransformasikan kompetensi yang melekat pada individu menjadi kompetensi yang melekat pada perusahaan dan mengelolanya untuk ditransfer kepada anggota perusahaan lainnya.
Indonasia juga sekarang ini  bekerja sama dengan Jerman dalam peningkatan perbaikan manajemen pelabuhan melalui kerjasamanya juga dengan IPB Bogar.

Diantara beberapa variabel pengelolaan perusahaan yang baik, pentingnya peningkatan mutu pelayanan serta pengelolaan resiko merupakan dua hal yang tidak boleh diabaikan.

Manajemen mutu dan resiko pelabuhan kedepannya memegang peranan penting karena dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan Indonesia tidak akan lagi menjadi pemain tunggal dalam bisnis kepelabuhanan karena sektor swasta juga akan dapat bersaing secara terbuka. Persaingan inilah yang mengharuskan kita untuk segera berbenah dan menyiapakan segala sesuatunya agar nantinya bisa tetap eksis dalam bisnis kepelabuhan.

Berdasarkan data dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul laporan akhir yang disusun penulis adalah “Analisis Tingkat keberhasilan  Pelabuhan Indonesia II Ditinjau dari Sumber Daya Manusia  dan fasilias pelabuhan serta  Jalan menuju kepelabuhan.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masala di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II yaitu sebagai berikut :
a. Sistem informasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang kurang baik.
b. Kondisi fasilitas  PT. Pelabuhan Indonesia II masih kurang memadai dan jalan menuju pelabuhan sangat macet sehingga banyak barang lambat masuk dan keluar dari pelabuhan dan menuju pelabuhan.
c. Tingkat resiko kelambatan kepelabuhanan yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Pembatasan Masalah
Melihat dari identifikasi masalah tersebut maka penulis membatasi masalah yaitu bagaimana penanganan keberhasilan  pada PT. Pelabuhan indonesia ditinjau dari sumber daya manusia dan bangunan fasilitas pelabuhan pada tahun 2006 s/d sekarang 2010

3. Pokok Masalah
a. Bagaimana kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan PT.      Pelabuhan Indonesia II?
b. Bagaimana cara penanganan resiko kelambatan barang yang sering tiba dipelabuhan?
c. Bagaimana cara penanganan resiko ditinjau dari kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan  dan alat bongkar muat dipelabuhan?



C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan dan tingkat nilai pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II.
b. Untuk mengetahui cara penanganan resiko terhadap kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan  dan pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II.
3. Sebagai bahan masukan buat perbaikan manajamen serta buat kritik bersifat positif buat kemajuan pelayanan Pelindo II

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa kuliah dalam suatu karya ilmiah serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen mutu dan manajemen sumber daya manusia.

b. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan masukan atau informasi kepada pimpinan perusahaan dalam penanganan resiko yang harus dilakukan yang dapat menunjang kelancaran aktifitas kepelabuhan.

c. Bagi Pihak Lain
Untuk menambah referensi wacana dibidang manajemen resiko dan manajemen mutu dalam pelayanan di pelabuhan.

D. Metodelogi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh data dengan mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara:


1. Jenis dan Sumber Data
Data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan. Dalam hal ini data tentang tingkat pelayanan  PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung yang diteliti..
b. Riset Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan melalui sumber kepustakaan untuk membangun kerangka teoritis, sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku teks.

3. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis regresi linier. Analisis regresi linier digunakan untuk mengukur besaran tingkat resiko berdasarkan objek yang diteliti dengan dilihat dari beberapa periode tertentu.


E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan sistematis dan urutan yang dibuat sedemikian rupa terdiri dari bagian-bagian:


Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, Perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang dipakai penulis untuk mendukung analisis permasalahan yang ada yaitu: pengertian manajemen resiko dan mutu, jenis-jenis resiko, pengertian manajemen sumber daya manusia.

Bab III Gambaran Umum PT. Pelabuhan Indonesia II
Dalam bab ini dikemukakan tentang gambaran umum obyek penelitian, yaitu: sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan manajemen, ruang lingkup kegiatan usahanya.

Bab IV Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini merupakan ulasan dan uraian hasil penelitian yang di dalamnya di jelaskan tentang pembahasan penanganan resiko kepelabuhanan, analisis sumber daya manusia dan pengaruh sumber daya manusia terhadap resiko kepelabuhanan.

Bab V Penutup
Pada bab yang terakhir ini penulis membuat kesimpulan berdasarkan pembahasan pada bab IV dan saran untuk bahan peningkatan pelayanan pada masa yang akan datang.














Selasa, 22 Februari 2011

tugas mandiri morten hansen pandiangan

Selasa 8, Februari 2011         Nama: Morten Hansen Pandiangan
Pengertian Seminar, Diskusi, Simposium dan Kolokium, Lokakarya, Musyawarah dan Sarasehan.
1.      a. Pengertian Seminar.
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan,ulasan,dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah

b.      SEMINAR
Memahami Pengertian SeminarSeminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.  Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.

2.      Pengertian Diskusi.
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.

3.      Pengertian Simposium.
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.

4.      Pengertian Kolokium.
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.
5.      Lokakarya (Inggris: academic workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.

6.      Musyawarah
      proses Ai atau berembuk yang mempertimbangkan semua sisi dari sebuah isu. Kata ini sering berkonotasi politik karena tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan sering dipergunakan oleh pemerintah Suharto semasa orde baru sebagai retorika mengontrol kebebasan politik.
7.      Sarasehan
Pertemuan yang di selenggarakan untuk mendengarkan pendapat ( prasaran ) para ahli mengenai suatu masalah di bidang tertentu.

Tugas Mandiri MORTEN HANSEN PANDIANGAN

Tugas seminar


“Analisis Tingkat keberhasilan  Pelabuhan Indonesia II Ditinjau dari Sumber Daya Manusia  dan fasilias pelabuhan serta  Jalan menuju kepelabuhan.

oleh:

Morten Hansen Pandiangan



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan/maritime, sehingga peranan pelayaran menjadi sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan dan sebagainya. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan.

Pelabuhan sebagai salah satu simpul denyut nadi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa akan selalu berkembang mengikuti dinamika perekonomian suatu bangsa. Meningkatnya arus perdagangan dan perkembangan teknologi perkapalan mengharuskan pelabuhan untuk selalu meningkatkan segala infrastuktur dan kinerja organisasinya ke arah yang lebih baik yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu layanan kepada pengguna jasa.

Perkembangan pelabuhan di Indonesia terlebih di dunia semakin pesat dan komplek. Era kontainerisasi mengubah fasilitas dan peralatan pelabuhan, pola distribusi serta diperlukan sistem informasi yang canggih seiring dengan era globalisasi. Peraturan kepelabuhanan pun harus disesuaikan dengan perkembangan pasca ditetapkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengarah ke liberalisasi yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta Indonesia untuk berperan serta dalam mengelola pelabuhan khususnya sebagai terminal operator dengan harapan menumbuhkan kompetisi yang menghasilkan efisiensi dan efektifitas di pelabuhan.

Untuk mengelola pelabuhan di samping tersedianya fasilitas dan peralatan yang canggih, harus dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) pelabuhan yang profesional yang mempunyai dedikasi dan disiplin yang tinggi, berkualitas serta berpengetahuan kepelabuhanan yang memadai.

Jika kita melihat Pelabuhan di Indonesia khususnya di Pelindo II begitu banyak kekurangan mulai fasilitas pelabuhan yang kurang memadai seperti lambatnya kontainer atau barang sampai ke pelabuhan dan dan sebaliknya banyak barang atau kontainer yang tertumpuk banyak dipelabuhan oleh karena truck yang mengangkat kontainer tsb lambat masuk kepelabuhan disamping macet di jalan menuju pelabuhan dan juga banyak pungli liar di lapangan oleh oknum tertentu yang membuat birokrasi dinegara ini sangat lambat dalam pengurusan mengenai administrasi

Disamping itu juga pemerintah kurang serius dalam menangani pembangunan atau peningkatan pelayanan di pelabuhan, bisa kita lihat dari pemerintah kurang memperhatikan jalan khusus pengangkutan barang semestinya ada jalan tol khusus menuju pelabuhan dimana dgn adanya jalan khusus tsb dapat mempercepat arus masuknya barang ke pelabuhan sehingga tidak banyak barang yang terdelay dikirim.

Kita bisa melihat contoh pelabuhan yang bagus pelayanannya, kita tidak usah jauh jauh belajar ke Eropah kita bisa melihat dan belajar  dgn negara tetangga kita seperti Singapore dan Malaysia serta China dimana fasilitas jalan tol atau pelabuhan sangat diperhatikan  sehingga barang yang masuk dan keluar sangat lancar serta fasilitas bongkar muat juga sangat cepat didukung oleh tehnologi yang canggih serta control yang serba computerisasi.

Kalau negara Indonesia tidak cepat cepat mengadakan perubahan dan peningkatan mutu pelayanan pelabuhan, Indonesia akan semakin terpuruk perekonomiaannya seta Indonesia akan tertinggal dengan negara negara yang berkembang lainnya seperti Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Untuk melahirkan SDM tersebut dapat melalui berbagai jalan, salah satunya adalah melalui knowledge management, yaitu sebuah proses dalam mentransformasikan kompetensi yang melekat pada individu menjadi kompetensi yang melekat pada perusahaan dan mengelolanya untuk ditransfer kepada anggota perusahaan lainnya.
Indonasia juga sekarang ini  bekerja sama dengan Jerman dalam peningkatan perbaikan manajemen pelabuhan melalui kerjasamanya juga dengan IPB Bogar.

Diantara beberapa variabel pengelolaan perusahaan yang baik, pentingnya peningkatan mutu pelayanan serta pengelolaan resiko merupakan dua hal yang tidak boleh diabaikan.

Manajemen mutu dan resiko pelabuhan kedepannya memegang peranan penting karena dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan Indonesia tidak akan lagi menjadi pemain tunggal dalam bisnis kepelabuhanan karena sektor swasta juga akan dapat bersaing secara terbuka. Persaingan inilah yang mengharuskan kita untuk segera berbenah dan menyiapakan segala sesuatunya agar nantinya bisa tetap eksis dalam bisnis kepelabuhan.

Berdasarkan data dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul laporan akhir yang disusun penulis adalah “Analisis Tingkat keberhasilan  Pelabuhan Indonesia II Ditinjau dari Sumber Daya Manusia  dan fasilias pelabuhan serta  Jalan menuju kepelabuhan.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masala di atas, dapat dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II yaitu sebagai berikut :
a. Sistem informasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang kurang baik.
b. Kondisi fasilitas  PT. Pelabuhan Indonesia II masih kurang memadai dan jalan menuju pelabuhan sangat macet sehingga banyak barang lambat masuk dan keluar dari pelabuhan dan menuju pelabuhan.
c. Tingkat resiko kelambatan kepelabuhanan yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Pembatasan Masalah
Melihat dari identifikasi masalah tersebut maka penulis membatasi masalah yaitu bagaimana penanganan keberhasilan  pada PT. Pelabuhan indonesia ditinjau dari sumber daya manusia dan bangunan fasilitas pelabuhan pada tahun 2006 s/d sekarang 2010

3. Pokok Masalah
a. Bagaimana kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan PT.      Pelabuhan Indonesia II?
b. Bagaimana cara penanganan resiko kelambatan barang yang sering tiba dipelabuhan?
c. Bagaimana cara penanganan resiko ditinjau dari kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan  dan alat bongkar muat dipelabuhan?



C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan dan tingkat nilai pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II.
b. Untuk mengetahui cara penanganan resiko terhadap kondisi manajemen sumber daya manusia dan kondisi fasilitas bangunan  dan pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II.
3. Sebagai bahan masukan buat perbaikan manajamen serta buat kritik bersifat positif buat kemajuan pelayanan Pelindo II

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa kuliah dalam suatu karya ilmiah serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen mutu dan manajemen sumber daya manusia.

b. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan masukan atau informasi kepada pimpinan perusahaan dalam penanganan resiko yang harus dilakukan yang dapat menunjang kelancaran aktifitas kepelabuhan.

c. Bagi Pihak Lain
Untuk menambah referensi wacana dibidang manajemen resiko dan manajemen mutu dalam pelayanan di pelabuhan.

D. Metodelogi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh data dengan mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara:


1. Jenis dan Sumber Data
Data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan. Dalam hal ini data tentang tingkat pelayanan  PT. Pelabuhan Indonesia II.

2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung yang diteliti..
b. Riset Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan melalui sumber kepustakaan untuk membangun kerangka teoritis, sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku teks.

3. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis regresi linier. Analisis regresi linier digunakan untuk mengukur besaran tingkat resiko berdasarkan objek yang diteliti dengan dilihat dari beberapa periode tertentu.


E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dengan sistematis dan urutan yang dibuat sedemikian rupa terdiri dari bagian-bagian:


Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, Perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang dipakai penulis untuk mendukung analisis permasalahan yang ada yaitu: pengertian manajemen resiko dan mutu, jenis-jenis resiko, pengertian manajemen sumber daya manusia.

Bab III Gambaran Umum PT. Pelabuhan Indonesia II
Dalam bab ini dikemukakan tentang gambaran umum obyek penelitian, yaitu: sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan manajemen, ruang lingkup kegiatan usahanya.

Bab IV Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini merupakan ulasan dan uraian hasil penelitian yang di dalamnya di jelaskan tentang pembahasan penanganan resiko kepelabuhanan, analisis sumber daya manusia dan pengaruh sumber daya manusia terhadap resiko kepelabuhanan.

Bab V Penutup
Pada bab yang terakhir ini penulis membuat kesimpulan berdasarkan pembahasan pada bab IV dan saran untuk bahan peningkatan pelayanan pada masa yang akan datang.




























Kamis, 10 Februari 2011

Tugas seminar Denny Andriyadi

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satuilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

[sunting]Macam- macam Diskusi

1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal[1].
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu[1].
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya[1].
4. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan[1].
5. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1].
6. Konferensi
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama[1].
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator[1].
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil[1
]Musyawarah adalah proses Ai atau berembuk yang mempertimbangkan semua sisi dari sebuah isu. Kata ini sering berkonotasi politik karena tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan sering dipergunakan oleh pemerintah Suharto semasa orde baru sebagai retorika mengontrol kebebasan politik.Musyawarah merupakan salah satu asas dasar negara Indonesia yang membedakannya dari negara-negara lain. Musyarawah tercantum di dalam sila keempat dari Pancasila. Musyawarah untuk mufakat pada dasarnya merupakan kesepahaman atau kata sepakat antara pihak-pihak yang berbeda pendapat sehingga pemungutan suara dapat dihindarkan dan diharapkan semua pihak yang berbeda pendapat dapat menemukan keputusan tunggal.
Musyawarah sering ditampilkan sebagai alternatif dari "pengambilan suara" atau "voting". Penggunaan sistem pemungutan suara ditakutkan oleh bapak-bapak bangsa akan menimbulkan penindasan oleh mayoritas baik oleh suku, agama, kepercayaan, bahasa, dll. dan menimbulkan perselisihan negara dan tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika.
Bersama-sama dengan gotong royong, santun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, musyawarah menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. NasroenPada saat Orde Baru, pemerintahan Suharto sering bersikeras menghindari pemungutan suara dan memaksakan "musyawarah" terutama di sidang MPR untuk memasukan keputusan-keputusan kepemerintahan yang diinginkan. Secara praktis musyawarah adalah pemungutan suara terbuka dimana seorang penguasa mengintimidasi orang orang yang pendapatnya tidak sejalan kehendak penguasa.[rujukan?]
Secara pendek kata "musyawarah" dalam konteks politik Orde Baru berarti memaksa peserta rapat untuk menerima keputusan penguasa atau kelompok yang berkuasa. Musyawarah secara halus berarti intimidasi, menekan atau mendesak.[rujukan?]

Kolokium
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Dalam akademik, kolokium lazimnya mengandungi satu syarahan yang diberikan oleh ahli komuniti akademik tentang kerjanya kepada rakan yang berkerja dalam bidang berdekatan.[1] Para pendengar dijangkakan untuk menanyakan soalan dan menilai kerja yang dibentangkan. Kolokium juga menyediakan para sarjana ilham bagi memulakan ilham tahap baru.
Dari segi undang-undang, kolokium adalah sebahagian daripada rungutan bagi fitnah atau tuduhan palsu yang plaintif tegaskan bahawa tuduhan itu melibatkan dirinya.[2]


TUGAS MAKALAH.

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA AWAK KAPAL PADA PT BARUNA RAYA LOGISTIC .

oleh :
Denny Andriyadi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Masalah
Sumber daya manusia adalah salah satu aset perusahaan yang utama, selain didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, keberhasilan tujuan perusahaan juga didukung oleh penggunaan alat atau teknologi yang canggih. Sebab ke dua hal tersebut sangat mutlak diperlukaan dalam rangka pencapaian produktivitas yang maksimal. Perusahaan yang tidak menggunakan alat yang canggih akan bisa berakibat fatal, sehingga akan mengurangi produktivitas karyawan dalam bekerja. Salah satu dampak negative dari penggunaan alat yang tidak berkualiatas adalah sering terjadinya kecelakaan kerja yang pada ujungnya berakibat pada turunnya produktivitas karyawan.
Pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari perlindungan bagi karyawan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 14 Th. 1999 tentang keselamatan dan kesehatan kerja, sesuai dengan hal tersebut maka perlu dilakukan antisipasi guna mengurangi tingkat resiko yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari : identifikasi bahaya, perkiraan akibat bahaya, sarana pengawasan operasional, perencanaan tindakan darurat. Penyebarluasan informasi kepada pemilik atau manajemen perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan bagi mereka agar dapat memahami betapa pentingnya penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan.
Dampak perkembangan pasar dunia bebas, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah menjadi isu global, dan mempunyai kedudukan startegis, karena selain menyangkut aspek perlindungan tenaga kerja, lingkungan kerja, cara kerja, proses produksi, sangat erat pula kaitannya dengan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan salah satu pilar tegaknya Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh kerena itu dengan diadakannya program K3 sangat mendorong dalam penciptaan lingkungan kerja yang nyaman dan sehat, yang menjadi salah satu penentu daya saing perusahaan. Karena itu pelaksanaan K3 jangka panjang sangat berpengaruh terhadap kualitas manajemen, serta efisiensi kerja dan produktivitas perusahaan.
Upaya mendorong peningkatan penerapan standar K3, selain merupakaan tugas fungsi instansi ketenagakerjaan, juga merupakaan tugas dan fungsi berbagai instansi. Antara lain bidang industri, perdagangan dan bidang kesehatan dikalangan perusahaan, Karena K3 tidak hanya memberi keutungan bagi perusahaan, tapi juga memberi kepuasan terhadap para konsumen yang berkepentingan.
Salah satu perusahaan yang rentan dengan kecelakaan adalah perusahaan pelayaran, khususnya karyawan yang ada dikapal (Anak Buah Kapal). karena mereka langsung berhadapan dengan alam setiap mereka kerja (Sedang berlayar). Oleh sebab itu setiap karyawan yang ada dikapal harus ada sertificate keselamatan. Perusahaan pelayaran dalam hal ini lebih berhati-hati dalam memilih orang atau karyawan yang akan ditempatkan pada bagian kapal, hal ini salah satu cara untuk menghindari terjadinya kecelakaan di laut. Sebab karyawan yang handal, berkualitas dan mempunyai ketrampilan yang sesuai dengan SOLAS dan STCW 95 bagian deck dan mesin.
K3 sangat besar peranannya dalam peningkatan produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia dan segala kerugian akibat kecelakaan tersebut, dan secara positif untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan. Dengan demikian K3 yang berjalan dengan baik dapat mendorong dan memicu produktivitas dan produksi.
PT Baruna Raya Logistic adalah salah satu perusahaan pelayaran nasional. Dimana perusahaan tersebut telah ikut meramaikan perusahaan pelayaran di Jakarta. Perusahaan PT Baruna Raya Logistic didirikan dengan modal perorangan. PT Baruna Raya Logistic bergerak dalam bidang : Armada atau kepemilikan kapal, Agent kapal. Begitu beragamnya kelebihan dari PT Baruna Raya Logistic, sehingga peneliti tertarik untuk membahas skripsi dengan judul PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA AWAK KAPAL PADA PT BARUNA RAYA LOGISTIC .


B.     Perumusan Masalah
  1. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dibuat identifikasi permasalahan masalah penelitian sebagai berikut:
a.       Bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic ?
b.      Berapa besar kecelakan kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic?
c.       Berapa besar motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic ?
d.      Berapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic ?
e.       Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja pada PT Baruna Raya Logistic ?
  1. Pembatasan Masalah
Sebagai dampak dari pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja akan berdampak positif, diantaranya kenyamanan karyawan dalam bekerja dan rasa profesional yang tinggi, dengan demikian produktivitas kerja akan tinggi dan tujuan perusahaan akan bisa tercapai secara maksimal. Merujuk uraian diatas maka peneliti membatasi penelitiannya pada “PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA AWAK KAPAL PADA PT BARUNA RAYA LOGISTIC ” sebagai judul dalam skripsi ini. Dimana keselamatan dan kesehatan kerja disini adalah jumlah kecelakaan kerja dan motivasi kerja awak kapal selama periode tahun 2009 sampai dengan 2010.
  1. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut berikut
a.       Bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic ?
b.      Berapa besar kecelakan kerja dan motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic?
c.       Berapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic ?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
  1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic.
Untuk mengetahui besar kecelakan kerja dan motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic.
Untuk mengetahui besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja awak kapal pada PT Baruna Raya Logistic.
  1. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat antara lain bagi:
a.       Bagi penulis, penelitian ini berguna sebagai masukan dan menambah pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan.
b.      Bagi pihak akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah perpustakaan khususnya mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
c.       Bagi para praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT Baruna Raya Logistic untuk meningkatkan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga dapat tercapai produktivitas karyawan yang maksimal.
d.      Bagi masyarakat, memberikan gambaran kepada masyarakat luas bahwa                 PT Baruna Raya Logistic telah melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang No. 14 tahun 1999.


D.    Metodologi Penelitian
1.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :
a.       Riset Kepustakaan
Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengambil literarur berbagai buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas untuk mendapatkan teori dan definisi yang dapat dipergunakan dalam penelitian ini.
b.      Riset Lapangan
Penelitian yang dilakukan langsung ke objeknya yaitu PT Baruna Raya Logistic guna memperoleh data yang dibutuhkan melalui dua cara :
1)      Wawancara, yaitu bertanya jawab langsung dan lisan dengan pihak yang bersangkutan.
2)      Observasi, yaitu memperoleh data atau bahan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara teliti mengenai permasalahan yang akan diteliti.

2.       Ketentuan Pengukuran Instrumen Penelitian

Pernyataan

Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1


3.      Metode Analisis Data
1)      Analisis Regresi Linear Sederhana
Digunakan untuk mengetahui perubahan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat Y, dimana variabel terikat adalah keselamatan dan kesehatan kerja sedangkan variabel bebas adalah motivasi kerja awak kapal.  Adapun analisis persamaan regresi adalah sebagai berikut :
                        Ŷ = a + bX
Keterangan :
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan ® Y (Variabel terikat)
a  = Nilai intercept
b  = Koefisien regresi
X = Variabel bebas


      Dimana nilai a dan b diperoleh dengan rumus :                     
b =   dan     
      Keterangan :  n = Jumlah data
2)      Analisis Korelasi Linear Sederhana
Digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel terikat (keselamatan dan kesehatan kerja) dan variabel bebas (motivasi kerja awak kapal). Analisis ini mempunyai bentuk persamaan sebagai berikut :
                  r  = 
Keterangan :   
r           = Multiple R
X         =  Nilai untuk variabel bebas
Y         =  Nilai untuk variabel terikat
   =  Jumlah nilai dalam sebaran X
   =  Jumlah nilai dalam sebaran Y
            =  Jumlah hasil perkalian X dan Y yang berpasangan
=  Jumlah nilai yang dikuadratkan selama sebaran
=  Jumlah nilai yang dikuadradkan dalam sebaran Y
n          =  Banyaknya data
Korelasi linear sederhana (r) dapat dianggap sebagai pengukuran yang berguna tentang hubungan antar variabel X dan variabel Y dengan ketentuan :
1)      Bila r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) adalah kuat dan searah dalam arti bahwa kenaikan atau penurunan variabel (X) terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau penurunan variabel (Y).
2)      Bila r = 0 , maka hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) adalah tidak ada atau dapat dikatakan lemah, maka dengan demikian dapat dikatakan pula antara variabel (X) dan variabel (Y) tidak ada hubungan.
3)      Bila r = -1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) mempunyai bungan yang kuat tetapi positif, artinya jika variabel (X) naik, maka variabel (Y) akan turun dan sebaliknya jika variabel (X) turun, maka variabel (Y) akan naik
Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi

Interval koefisien
Tingkat hubungan
  0,00-0,19
Sangat lamah
  0,20-0,39
     Lemah
  0,40-0,59
  Sedang
            0,60-079
  Kuat
            0,80-1,00
            Sangat kuat
Sumber : Metode Penelitian Bisnis, Sugiyono

3)      Analisis Koefisien Determinasi (KD)
Koefisien ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
            KD  =  r2 X 100 %
Dengan perhitungan diatas kita dapat mengetahui berapa persen kontribusi variabel X (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap variabel Y (motivasi kerja awak kapal).

4)      Uji Hipotesis
Pengujian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y). Pengujian hipotesis ini meggunakan distribusi nilai t, dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Adapun langkah dalam menentukan analisa uji hipotesis adalah sebagai berikut :
a)      Ho : b = 0  :           tidak ada pengaruh positif yang signifikan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja awak kapal.
b)      Ha  :  b≠ 0 :           ada pengaruh positif yang signifikan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja awak kapal
c)      Menentukan taraf nyata (a) dan tingkat keyakinan (1-a) Taraf nyata (a) = 5 % dan tingkat keyakinan (1-a) = 95%
d)     Menentukan daerah kritis




Ho diterima, Ha ditolak jika -t (a/2;n-2) < t hitung < t (a/2;n-2)
Ho ditolak, Ha diterima jika t hitung < - t (a/2;n-2) atau t hitung > t (a/2;n-2)
e)      Menarik kesimpulan

E.     Sistematika Penulisan Skripsi
Oleh karena skripsi adalah suatu karya ilmiah, maka disusun secara sistematis (dikelompokan) secara sistematis dan kronologis (secara berurutan) sebagai berikut :
BAB I :     PENDAHULUAN
Pembahasan pertama merupakan Pendahuluan, pembahasannya  meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II  :  LANDASAN TEORI
Pembahasan kedua meliputi landasan teori, karena dalam bab ini dikemukakan teori-teori dari berbagai ahli dibidangnya, yang akan dipakai sebagai alat analisis dan pemecahan masalah atas hasil penelitian yang telah diperoleh. Teori-teori yang dikemukakan harus sesuai dengan penelitian.
BAB III:   GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pembahasan ketiga disusun dalam, memuat rangkuman tentang penelitian yang merupakan hasil tinjauan umum objek penelitian
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pembahasan keempat disusun merupakan proses Analisis dan Pembahasan atas rumusan masalah yang telah ditentukan dalam bab I.
    
BAB V :          PENUTUP
Pembahasan kelima ini disusun dalam bab yang terakhir yang merupakan Bab Penutup berisi kesimpulan dari seluruh analisis dan pembahasan, serta saran-saran penulis, yang disesuaikan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang telah ditentukan dalam bab I.