Kamis, 10 Maret 2011

TUGAS MANDIRI SEMINAR. (Proposal) Oleh,Tjahja Irbawan

Kamis 10, Maret 2011         Nama: TJAHJA IRBAWAN
Pengertian Seminar, Diskusi, Simposium dan Kolokium, Lokakarya, Musyawarah dan Sarasehan.
1.      a. Pengertian Seminar.
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan,ulasan,dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah

b.      SEMINAR
Memahami Pengertian SeminarSeminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan.  Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.

2.      Pengertian Diskusi.
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.

3.      Pengertian Simposium.
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.

4.      Pengertian Kolokium.
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.
5.      Lokakarya (Inggris: academic workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.

6.      Musyawarah
      proses Ai atau berembuk yang mempertimbangkan semua sisi dari sebuah isu. Kata ini sering berkonotasi politik karena tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan sering dipergunakan oleh pemerintah Suharto semasa orde baru sebagai retorika mengontrol kebebasan politik.
7.      Sarasehan
Pertemuan yang di selenggarakan untuk mendengarkan pendapat ( prasaran ) para ahli mengenai suatu masalah di bidang tertentu.















PENGARUH SISTEM PENATAAN KEPELABUHANAN DI JAKARTA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PELAYARAN PT. CMA JAKARTA TAHUN 2009





SKRIPSI


Oleh:
TJAHJA IRBAWAN
NIM : 244 310 015





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dengan semakin berkembang pesatnya dunia pelayaran saat ini maka persaingan jasa transportasi laut pun semakin ketat, demikian juga terhadap dunia pelayaran di tanah air. Salah satunya adalah persaingan dalam jasa angkutan barang menggunakan petikemas. Untuk mengantisipasi tingginya permintaan akan jasa angkutan barang yang menggunakan petikemas, perusahaan-perusahaan pelayaran semakin meningkatkan kualitas layanan dan kemudahan kepada para pengguna jasa angkutan ini. Dalam meningkatkan kualitas layanan dan kelancaran kegiatan transportasi laut, maka ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan oleh perusahaan pelayaran, diantaranya : sistem manajemen perusahaan yang sehat yang merupakan salah satu faktor penggerak dari kegiatan operasional perusahaan, juga kapal-kapal yang dimiliki harus dalam keadaan laik laut sesuai peraturan internasional dan peraturan pemerintah Indonesia, khususnya mengenai alat-alat keselamatan dan pencegahan pencemaran lingkungan, memiliki kapasitas ruang muat yang memadai sesuai dengan kebutuhan, kecepatan kapal yang cocok untuk daerah operasinya, konsumsi bahan bakar, serta dilengkapi dengan anak buah kapal yang terampil dan berpengalaman dan nahkoda yang berkualitas.
Selain itu kinerja pelabuhan di Indonesia secara Internasional menunjukkan kurangnya daya saing relatif yang dimiliki oleh pelabuhan utama Indonesia seperti Jakarta, yang sampai saat ini tidak menunjukkan adanya perubahan, yaitu pelabuhan Jakarta masih tetap mahal dan tidak efisien dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan utama di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Keterlambatan waktu di pelabuhan Jakarta merupakan sebuah masalah besar bagi perusahaan pelayaran.
Sementara beberapa faktor yang secara bersama-sama menghambat kinerja sistem penataan pelabuhan komersial Indonesia diantaranya adalah batasan-batasan geografis yang membatasi kedalaman pelabuhan perairan sistem sungai yang rentan terhadap pendangkalan parah, pemanfaatan tenaga kerja dengan menggunakan fasilitas pelabuhan secara tidak efisien dan pembatasan efisiensinya, tidak diterapkannya sistem keamanan ISPS dengan benar, besarnya biaya karena banyaknya birokrasi oleh pihak pengelola pelabuhan, kurangnya sarana peralatan petikemas jenis tertentu di pelabuhan atau tempat penyimpanan dan pengisian petikemas serta kemacetan pengangkutan transportasi darat yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi kegiatan operasi dan meningkatnya biaya operasional. Jadi rendahnya mutu pelayanan dan sistem penataan pelabuhan di Indonesia merupakan satu kendala besar dalam hal pelayanan jasa kepelabuhanan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan pelayaran dalam memenuhi ketepatan dalam memberikan layanan kepada para pengguna jasa angkutan kapal.
Perusahaan pelayaran di dunia yang tumbuh dan berkembang khususnya yang bergerak dalam jasa pengangkutan petikemas semakin meningkat. Dengan peningkatan jumlah perusahaan pelayaran tersebut, maka pengguna jasa transportasi ini memiliki pilihan untuk menggunakan jasa perusahaan mana yang mereka percayai dan yang dapat memberikan layanan terbaik bagi pengangkutan barang mereka. Perusahaan-perusahaan pelayaran mengoperasikan beberapa kapalnya untuk rute tetap yang sama (liner service) dan rute tidak tetap (tramping) demi memenuhi layanan angkutan petikemas sesuai jadwal yang telah dibuat. Oleh karena itu, promosi, pelayanan, tarif yang bersaing, serta pengaturan jadwal kedatangan, operasi di pelabuhan dan keberangkatan kapal saling berkaitan satu dengan yang lainnya, termasuk sistem penataan pelabuhan juga sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pelayaran. Dan keterkaitan ini harus selalu menjadi perhatian khusus oleh pemerintah sebagai pihak yang berwenang untuk mengelola pelabuhan.
Berdasarkan uraian di atas dan dengan melihat betapa pentingnya sistem penataan kepelabuhanan terhadap kinerja perusahaan pelayaran maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi dengan mengemukakan dalam bentuk skripsi / karya tulis dengan judul: PENGARUH SISTEM PENATAAN KEPELABUHANAN DI JAKARTA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PELAYARAN  PT. CMA JAKARTA TAHUN 2009.

B.     Perumusan Masalah
Merupakan masalah yang terjadi sehubungan dengan kegiatan kinerja dari perusahaan pelayaran, maka baik dan buruknya sistem penataan pelabuhan akan menjadi faktor pendukung bagi kemajuan dan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan dibidang usaha jasa transpportasi laut.



  1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk menguraikan identifikasi permasalahan sebagai berikut :
a.       Sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta.
b.      Kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
c.       Pengaruh sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
  1. Batasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya masalah yang timbul dan penulis juga menyadari adanya factor keterbatasan waktu dan data yang diperoleh serta kemampuan yang dimiliki penulis maka dalam skripsi ini penulis membatasi pada pembahasan mengenai pengaruh sistem penataan kepelabuhanan terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA tahun 2009.
  1. Pokok Permasalahan
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan permasalahan diatas serta penelitian yang dilakukan di PT. CMA JAKARTA, maka penulis merumuskan pokok permasalahannya sebagai berikut :
a.       Bagaimana sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta?
b.      Bagaimana kinerja perusahaan pelayaran di PT. CMA JAKARTA?
c.       Apakah terdapat pengaruh antara sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA tahun 2009?

C.    Tujuan Dan Manfaat Penelitian
  1. Tujuan Penelitian
Di dalam penyusunan skripsi ini ada beberapa tujuan yang hendak penulis sampaikan yaitu :
a.       Ingin mengetahui bagaimana sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta sampai saat ini.
b.      Ingin mengetahui kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
c.       Ingin mengetahui sejauh mana pengaruh sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
  1. Manfaat Penelitian
·         Bagi Penulis
1)      Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi Manajemen, konsentrasi Manajemen Transportasi Laut jenjang pendidikan Sarjana Ekonomi (S1) STMT TRISAKTI.
2)      Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman, baik dalam penulisan maupun dilapangan.
·         Bagi Pembaca dan Kampus
Penulis mengharapkan agar pembaca dari skripsi ini dapat menggunakannya sebagai informasi tambahan dan sumbangan ilmu pengetahuan utuk penelitian dan sejenisnya serta dapat dijadikan tambahan perbendaharaan bagi STMT TRISAKTI.
·         Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan atau informasi tambahan bagi perusahaan agar dapat mengetahui sampai sejauh mana sistem penataan pelabuhan di Jakarta dan permasalahan-permasalahan yang dihadapai serta kendala-kendalanya sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan.

D.    Hipotesis
Merupakan jawaban sementara dari hasil penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah : “Diduga ada pengaruh antara sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA tahun 2009”, yang akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

E.     Metodologi Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :
  1. Metode Pengumpulan Data
a.       Penelitian Lapangan (Field Research)
 Adalah metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan observasi langsung di lapangan tempat penelitian dengan metode interview / wawancara dan membuat daftar pertanyaan / kuesioner sesuai dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan, sehingga data yang penulis kumpulkan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung. 
b.      Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data sekunder yang bersumber dari buku-buku literature atau diktat kuliah, jurnal serta sumber-sumber lain yang penulis peroleh dari kapal, buku pelajaran, perpustakaan, situs-situs internet yang mana data tersebut relevan dengan penelitian yang penulis ambil.
  1. Populasi dan Sample
Populasi merupakan obyek secara keseluruhan atau generalisasi dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Adapun populasi data dalam penulisan ini adalah pegawai dan karyawan dari Instansi Kepelabuhanan dan karyawan PT. CMA JAKARTA yang semuanya berjumlah sekitar 80 orang.
Sample adalah bagian dari populasi atau bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sample yang diambil adalah sebanyak 40 responden. 20 orang dari pegawai dan karyawan dari Instansi Kepelabuhanan dan 20 orang dari karyawan PT. CMA JAKARTA. Metode yang digunakan dalam pengambilan sample adalah secara acak sederhana (random sampling).
  1. Metode Analisis Data
Adapun alat yang digunakan dalam mengolah data random sampling adalah dengan kuesioner, kemudian untuk menganalisis data yang telah ada maka metode analisis yang digunakan adalah :
a.    Analisis Regresi Liniar
Merupakan alat untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Rumus persamaan garis regresi linier :
                           Y = a + bX
Maka :
Nilai b dihitung dengan rumus :
                         n∑ XY - ∑X . ∑Y
     b =                    
                            n∑X2 – (∑X)2
Nilai a dihitung dengan rumus :
 a = Y – bX
Dimana :
              Y = variabel terikat
              X = variabel bebas
              a = nilai intercept (konstanta)
              b = koefisien arah regresi
              n = jumlah pasang observasi / pengukuran
b.    Analisis Koefisien Korelasi (r)
Merupakan alat untuk membuktikan kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.                           
Rumus persamaan Koefisien Korelasi :
n∑XY - ∑X . ∑Y
     r =                      
                               n∑X2 – (∑X)2       n∑Y2 – (∑Y)2
         
1.    Jika r = +1 (atau mendekati +1), maka hubungan antara variabel X dan variabel Y, sangat kuat dan mempunyai nilai positif.
2.    Jika r = -1 (atau mendekati -1), maka ada hubungan sangat kuat antara variabel X dan variabel Y, tetapi bernilai negatif.
3.    Jika r = 0 (atau mendekati 0), maka tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Interval nilai r :
0,00 – 0,199 = Korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399 = Korelasi rendah
0,40 – 0,599 = Korelasi sedang
0,60 – 0,799 = Korelasi tinggi
0,80 – 1,000 = Korelasi sangat kuat
c.    Analisis Koefisien Penentu (Kp)
Merupakan alat untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y dalam persentase (%), dengan rumus :
    Kp = r2 . 100%
Dimana :
Kp = Koefisien Penentu
 r2  = Kontribusi variabel X terhadap naik-turunnya variabel Y.               
d.   Uji Hipotesis
Ho = tidak ada pengaruh antara sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
Ha = terdapat pengaruh antara sistem panataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.
Merupakan alat untuk mengetahui signifikansi antara variabel X dan variabel Y, uji hipotesis yang penulis gunakan adalah uji hipotesis satu arah (one tail), dengan tahap-tahapnya adalah :
1.    Hipotesis awal
Ho : P = 0       ( tidak ada hubungan antara X dan Y)
Ha : P > 0       ( ada hubungan positif antara X dan Y)
Ha : P < 0       ( ada hubungan negatif antara X dan Y)
2.    Rumus uji korelasi
               r   n - 2
Thitung =  
                  1 – r2
3.    Bandingkan hasil hitung / dengan tabel
Dimana :
t = ttabel dengan α = 5% (0,05) dan df = n – 2
4.    Kesimpulan
Jika thitung > ttabel, maka Ho = ditolak, Ha = diterima, yang berarti hubungan signifikan.
Jika thitung < ttabel, maka Ho = diterima, Ha = ditolak, yang berarti hubungan tidak signifikan.

F.     Sistematika Penulisan Skripsi
Di dalam penulisan skripsi ini penulis akan membagi kedalam 5 (lima) bab dan masing-masing bab dilengkapi oleh beberapa sub bab dengan maksud agar lebih memperjelas lagi pembahasan ini serta agar tidak terjadi kesimpangsiuran antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini tersusun  sebagai berikut :
BAB I       PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II      LANDASAN TEORI
Bab ini mengemukakan teori-teori yang berkaitan dengan objek penelitian yang menjadi landasan pembahasan skripsi ini. Teori tersebut penting untuk bisa dipahami karena akan digunakan sebagai dasar untuk melihat sejauh mana suatu teori diterapkan dalam pelaksanaan yang nyata.
BAB III    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan manajemen perusahaan, serta kegiatan usaha di PT.CMA JAKARTA.
BAB IV    ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Didalam bab ini penulis akan mencoba menguraikan inti dari isi keseluruhan skripsi,dimana didalamnya akan diuraikan tentang sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta, serta pengaruh sistem penataan kepelabuhanan di Jakarta terhadap kinerja perusahaan pelayaran PT. CMA JAKARTA.

BAB V      PENUTUP
Merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran. Dimana dari kesimpulan dan saran tersebut mungkin dapat berguna bagi perusahaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar