Minggu, 01 Mei 2011

seminar kelompok 4


seminar

“PENGARUH IDLE TIME TERHADAP PRODUKTIVITAS KECEPATAN BONGKAR MUAT CONTAINER PADA PT. MUSTIKA ALAM LESTARI (MAL) TAHUN  2010-2011”.

oleh
kelompok 4
Sahdinar
dadan Noor
Endah A. Kaban
Singgih R
M. Zamroni



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Transportasi sebagai alat atau sarana untuk membawa ataumemindahkan barang dari satu pulau ke pulau lain atau dari satu negara ke negara lain sangat berperan penting dan juga memiliki kontribusi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian negara.
Dengan terus berkembang pesatnya teknologi membawa dampak yang baik bagi perkembangan transportasi karena sesuai dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk mengirim barang secara praktis, efisien dan aman dari segala kondisi cuaca, maka digunakan container dalam proses pengiriman barang melalui laut. Container merupakan suatu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali dan digunakan untuk menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya.
Penanganan bongkar muat container yang lebih cepat yang dapat ditangani oleh container terminal, dengan peralatan yang dirancang untuk mobilisasi yang lebih cepat seperti multi purpose crane, gantry crane, mobile crane, dan container crane adalah kondisi yang diinginkan oleh sektor transportasi laut.
PT. Mustika Alam Lestari adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa bongkar muat container yang beroperasi menggunakan dermaga 214 dan 300 pelabuhan Tanjung Priok sebagai mitra PT. Multi Terminal Indonesia (MTI).
Dalam mewujudkan pelayanan yang cepat, aman, dan lancar terhadap pengurusan pengiriman barang maka proses pengiriman barang sangat membutuhkan suatu kinerja yang lebih efisien sejak mulai dari kapal sandar, kegiatan bongkar muat barang dari kapal atau ke atas kapal hingga proses pengurusan berbagai macam dokumen.
Pada saat proses kegiatan bongkar muat barang dapat muncul berbagai masalah yang dapat mengganggu arus kelancaran operasional terminal sehingga terjadi waktu menganggur selama jam kerja (idle time) pada kegiatan operasional pelabuhan dengan produktivitas bongkar muat container.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji serta mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul : “PENGARUH IDLE TIME TERHADAP PRODUKTIVITAS KECEPATAN BONGKAR MUAT CONTAINER PADA PT. MUSTIKA ALAM LESTARI (MAL) TAHUN  2010-2011”.


B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
a. Kurangnya kerjasama atau informasi dari pihak kapal yang diageni pada saat menuju pelabuhan.
b. Idle time menunggu container yang akan dimuat.
c. Fasilitas alat–alat bongkar muat yang kurang optimal dalam penanganan pemuatan container.
d. Kualitas sumber daya manusia yang masih kurang memadai.

2. Pembatasan Masalah.
Untuk memfokuskan penulisan dalam skripsi ini, penulis membatasi masalah pada pengaruh idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari Tahun 2010-2011.

3. Pokok Masalah.

Mendasari hasil identifikasi dan pembatasan masalah, maka penulis dapat merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
a. Seberapa besar idle time yang terjadi pada PT. Mustika Alam Lestari Tahun 2010-2011 ?
b. Seberapa besar produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari Tahun 2010-2011 ?
c. Apakah terdapat pengaruh antara idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari Tahun  2010-2011?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian.
Didalam penyusunan skripsi ini, terdapat tujuan yang hendak dicapai oleh penulis yaitu:
a. Untuk mengetahui seberapa besar idle time yang terjadi pada PT. Mustika Alam Lestari tahun 2010–2011.
b. Untuk mengetahui seberapa besar produktivitas kecepatan bongkar muat container yang dihasilkan pada PT. Mustika Alam Lestari tahun  2010-2011.
c. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari tahun  2010-2011.

2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Dapat mengetahui lebih jauh tentang pengaruh idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari.
b. Bagi Perusahaan.
Dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pertimbangan untuk memperbaiki sistem perusahaan yang sesuai bagi kemajuan perusahaan baik di masa sekarang maupun akan datang.
c. Bagi Perguruan Tinggi.
Sebagai sumbangan pemikiran kepada para pembaca mengenai pengaruh idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari Jakarta.


D. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut diatas diduga terdapat hubungan yang signifikan atau tidak signifikan antara idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari (MAL) Tahun 2010-2011.



PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan mengenai pengaruh idle time terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container pada PT. Mustika Alam Lestari periode penelitian tahun 2010-2011, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Idle time pada PT. Mustika Alam Lestari mengalami kenaikan dan penurunan per triwulan, dimana idle time yang tertinggi terjadi pada tahun 2010 triwulan I sebesar 2.39 jam dan idle time yang terendah terjadi pada tahun 2011 triwulan III sebesar 1.38 jam .
2. Produktivitas kecepatan bongkar muat container mengalami kenaikan dan penurunan per triwulan, dimana produktivitas kecepatan bongkar muat container yang tertinggi terjadi pada tahun 2010 triwulan III sebesar1,460.6 box. Sedangkan produktivitas kecepatan bongkar muat container yang terendah terjadi pada tahun 2011 triwulan III sebesar 840.9 box.
3. Hasil uji statistik mengenai pengaruh idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) adalah sebagai berikut :
a. Dari hasil analisis regresi linier maka didapat persamaan garis linear sebagai berikut : Y = 1,779.79-395.14 X, yang dapat diartikan bahwa setiap kenaikan idle time (X) sebesar 1 jam akan menurunkan hasil 70 produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) sebesar -395.14 box, begitupun sebaliknya.
b. Hasil analisis untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) dengan menggunakan analisis koefisien korelasi maka didapat nilai r sebesar -0.59 yang berarti idle time (X) mempunyai pengaruh yang sedang dan negatif terhadap produktivitas kecepatan bongkarmuat container (Y)
c. Hasil analisis untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) dengan menggunakan analisis koefisien penentu, maka diperoleh nilai koefisien penentu sebesar 34.66 % yang berarti pengaruh antara idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) sebesar 34.66 % dan sisanya 65.34 % disebabkan oleh faktorfaktor lainnya.
d. Hasil analisis untuk mengetahui signifikansi idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y) menggunakan uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung -1.78 < 2,447 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara idle time (X) terhadap produktivitas kecepatan bongkar muat container (Y).


B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, penulis menyampaikan saran-saran untuk dijadikan bahan masukan yang positif bagi pihak PT. Mustika Alam Lestari sebagai berikut :
1.  Hal-hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam mengurangi idle time adalah mengatur lalu lintas truk dengan memasang rambu jalan dan diperlukan pengawasan khusus dari pihak perusahaan dan terminal, sehingga para pekerja pada saat pergantian shift tidak melakukan keterlambatan.
2.  Pihak karyawan terutama pihak pengendalian di lapangan hendaknya lebih eningkatkan kerja sama yang terkoordinasi dengan pihak terminal operator dapat mengevaluasi dalam menangani perawatan dan pemeliharaan alat-alat bongkar muat secara rutin dan berkala.
3.      Untuk meningkatkan motivasi karyawan sebaiknya PT. Mustika Alam Lestari memberikan insentif dan bonus bagi para operator yang bekerja sesuai dengan semestinya dan bekerja dengan baik yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga para operator dapat bekerja dengan lebih baik lagi. Memberikan hukuman bagi operator yang bekerja tidak sesuai dengan semestinya dan tidak bekerja dengan baik sehingga merugikan perusahaan.
4.      Memberikan pelatihan kepada petugas operator agar melaksanakan kegiatan bongkar muat container dengan baik dan mahir dalam menggunakan alat-alat bongkar muat.

Arti kata/DIikusi, seminar, simposium, . . ., /Singgih Rudianto/AP/MTL-16

Nama: Singgih Rudianto
NIM   : 24301019
Arti kata
No
Kata
Arti
1
Diskusi
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
Diagram
Gambar






2
Seminar
1. Setiap pertemuan untuk pertukaran ide
2. Kursus ditawarkan untuk sekelompok kecil mahasiswa tingkat lanjut
3. Sekelompok siswa yang terlibat, di bawah bimbingan instruktur,
     dalam penelitian asli dalam garis tertentu studi, dan dalam eksposisi
     hasil dengan tesis,lkuliah, dl
Diagram
Gambar







3
Simposium
1. Pertemuan dng beberapa pembicara yg mengemukakan pidato singkat
      tt topik tertentu atau tt beberapa aspek dr topik yg sama
2. Kumpulan pendapat tt sesuatu, terutama yg dihimpun dan diterbitkan
3. Kumpulan konsep yg diajukan oleh beberapa orang atas permintaan
     suatu panitia
Diagram
Gambar



4
Sarasehan
1. pertemuan yg diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat
    (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dl bidang tertentu
Diagram
Gambar






5
Loka karya
1. Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah
     praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang keahliannya
Diagram
Gambar









6
Musyawarah
1. Pembahasan bersama dng maksud mencapai keputusan atas
     penyelesaian masalah; perundingan; perembukan
Diagram
Gambar






7
Kolokium
1. 1 pertemuan keahlian; seminar; 2 Dik kegiatan belajar
    (pd tataran pendidikan sarjana) yg dilakukan dl bentuk seminar
     untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan.
Diagram
Gambar